Sukses

47 Pedagang di Pasar Pabean Surabaya Dinyatakan Reaktif

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya (Satpol PP) Eddy Christijanto menuturkan, mereka yang dinyatakan reaktif langsung dites usap.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pedagang menjalani isolasi di hotel setelah dinyatakan reaktif dari hasil tes cepat atau rapid test massal yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya di Pasar Pabean dan Jalan Panggung, Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 25 Juli 2020. Ada 47 pedagang dari 347 pedagang yang dinyatakan reaktif dari hasil tes cepat tersebut.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya (Satpol PP) Eddy Christijanto menuturkan, mereka yang dinyatakan reaktif langsung dites usap.

"Mereka yang reaktif belum tentu positif COVID-19. Tetapi sementara ini mereka diinapkan di hotel untuk isolasi sambil menunggu hasil tes usap keluar," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Minggu, (26/7/2020).

Ia menuturkan, tes cepat disertai tes usap ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa di Pasar Keputran Utara dan Pasar Keputran Selatan.

Dia menuturkan, Pemkot Surabaya memang gencar melakukan tes COVID-19 untuk menekan penyebaran COVID-19, salah satu sasarannya adalah pasar-pasar tradisional. "Tujuan kita adalah untuk melihat langkah apa yang harus dilakukan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Bakal Gelar Tes COVID-19 di Seluruh Pasar Tradisional

Menurut dia, tes cepat dan tes usap kemungkinan akan dilakukan di semua pasar tradisional di Surabaya. "Kami akan melihat potensi mana yang memang harus kita 'treatment' ," tutur dia.

Bahkan, kata dia, Pemkot Surabaya tidak henti-hentinya mengimbau seluruh warga menerapkan protokol kesehatan dengan patuh memakai masker, sering cuci tangan memakai sabun dan air mengalir, serta saling menjaga jarak di mana pun berada.

Eddy menceritakan personel dari Satpol PP, BPB Linmas, tenaga medis dari Dinas Kesehatan, TNI serta kepolisian ini langsung berpencar di Pasar Pabean dan Jalan Panggung.

Mereka bertugas menutup seluruh akses masuk dan keluar dari kawasan itu. Hasilnya, kata dia, banyak orang yang ingin menghindar berusaha pergi. Akan tetapi, mereka tidak bisa ke mana-mana karena akses jalan sudah ditutup.

"Mereka hanya diizinkan keluar dari lokasi itu jika memiliki bukti surat telah mengikuti tes cepat dan hasilnya dinyatakan non-reaktif. Akhirnya, mau tidak mau mereka pun mengikuti tes cepat," ujar dia.