Sukses

Ada Pandemi, Pengunjung di Kebun Binatang Surabaya Landai saat Libur Iduladha

Saat ini ada perubahan untuk memberikan kenyamanan terutama kesehatan bagi pengunjung, karyawan dan satwa di KBS.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 juga berdampak terhadap jumlah pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS) saat libur iduladha dan akhir pekan. Hal ini berbeda sebelum pandemi COVID-19.

"Kunjungan saat Iduladha lancar. Namun, masih landai tidak seperti sebelum pandemi. Alhamdulilah Jumat kemarin yang masuk sekitar 200 orang," ujar Humas PD TS KBS, Wini Hustiani saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (1/8/2020).

Ia menuturkan, saat ini ada perubahan untuk memberikan kenyamanan terutama kesehatan bagi pengunjung, karyawan dan satwa di Kebun Binatang Surabaya. Perubahan itu dengan menerapkan protokol kesehatan seiring masih ada pandemi.

Salah satunya dengan mencegah kerumunan dan jaga jarak di KBS, dan ini hal berbeda sebelum pandemi COVID-19.  Pihak KBS juga tidak membuka wahana rekresiasi selama masa percobaan satu bulan.

"Selama trial satu bulan ini karena masih masa pandemi Kebun Binatang Surabayatidak membuka wahana rekreasi. Jadi pengunjung hanya jalan-jalan melihat satwa," tutur dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (1/8/2020).

Selain itu, Wini menuturkan, pihaknya juga telah menyediakan hand sanitizer, tempat cuci tangan, dan pengunjung juga diperiksa suhu tubuhnya untuk penerapan protokol COVID-19.

"Kalau suhu tubuh 37,5 derajat celsius akan ditempatkan di ruang kesehatan. Kalau suhu tubuh masih 37,5 derajat celsius belum boleh masuk," ujar dia.

Ia menuturkan, ada ketentuan baru lainnya yaitu balita, ibu hamil dan lansia di atas 60 tahun untuk sementara belum dapat diperbolehkan berkunjung ke KBS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pesan Tiket lewat Online

Tak hanya itu, pengunjung juga harus memesan tiket KBS lewat online. Wini mengimbau sebaiknya pesan satu hingga dua hari sebelum kunjungan ke KBS.

"Pesan tiket online di www.surabayazoo.co.id, ada tiket, kemudian isi data, daftar, dan maksimal 4 orang. Jadi belum bisa on the spot,” ujar dia.

Oleh karena itu, ia mengharapkan masyarakat dapat memahami protokol COVID-19 tersebut demi kenyamanan kesehatan bersama.