Sukses

Seluruh Pasien Positif COVID-19 dari Pondok Gontor 2 Dinyatakan Sembuh

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menuturkan, lima pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19, empat di antaranya santri Pondok Gontor 2.

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mencatat lima pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19 pada Minggu, 2 Agustus 2020.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menuturkan, lima pasien dinyatakan sembuh tersebut, empat di antaranya santri Pondok Gontor 2.  Satu pasien sembuh dari COVID-19 lainnya memiliki riwayat pengasuh pondok pesantren di Magelang.

"Dengan demikian seluruh pasien dari PP Gontor 2 telah dinyatakan sembuh. Terima kasih kepada Satgas COVID-19 PP Gontor, RS Lapangan Indrapura, tim kesehatan Pemkab Ponorogo dan seluruh pihak yang telah membantu proses kesembuhan dan seluruh penanganan COVID-19 di lingkungan PP Gontor," ujar Ipong, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (2/8/2020).

Sementara itu, ada satu tambahan pasien positif COVID-19. Ipong mengatakan, pasien berusia 23 tahun dari Trenggalek yang selama ini bekerja dan berdomisili di Kecamatan Sambit.

Berawal dari pemeriksaan rapid test atau tes cepat kemudian dilakukan pengambilan swab didapatkan hasil pemeriksaan PCR positif. “Saat ini dilakukan tracing terhadap kontak erat pasien tersebut,” ujar dia.

Data kasus konfirmasi COVID-19 pada 2 Agustus 2020 antara lain pasien sembuh sebanyak 172 orang, meninggal lima orang, isolasi sebanyak 22 orang. "Total 199 orang,” ujar dia.

Degan demikian, dari total 199 kasus COVID-19 itu antara lain Gontor 2 sebanyak 86 (sembuh 86), riwayat Surabaya sebanyak 23 (sembuh 18 orang), Temboro sebanyak 13 orang (sembuh 13 orang), Ronowijayan 1 sebanyak 13 (sembuh 13), Ronowijayan 2 enam orang, PPIH Sukolilo sebanyak delapan orang (sembuh delapan orang), Panjeng sebanyak empat orang (sembuh tiga orang), dan lain-lain 46 orang (sembuh 31 orang).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Tetap Waspada

Ipong mengingatkan masyarakat kalau COVID-19 masih ada. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat tidak lengah dan tetap waspada dengan saling menjaga, saling peduli dan melindungi.

Hal itu dilakukan dengan meningkatkan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan antara lain pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.

Selain itu meningkatkan imunitas tubuh dengan olahraga, gembira dan berpikir positif, menerapkan ekstra disiplin terhadap protokol kesehatan jika terpaksa harus pergi dan pulang dari zona merah.

"Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujar dia.

Ia menambahkan, masyarakat juga tingkatkan kewaspadaan dan monitoring kedatangan warga dari zona merah. Kemudian mengaktifkan kembali peran satgas COVID-19 yang ada di desa dan kelurahan untuk membantu upaya pemutusan rantai penularan di lingkungannya.