Sukses

Wagub Emil Ingatkan Mahasiswa Beri Edukasi Masyarakat untuk Patuh Protokol Kesehatan

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengatakan, KKN mahasiswa akan menjadi cara paling efektif membangun ketahanan masyarakat melalui keteladanan mahasiswa.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menuturkan, keteladanan mahasiswa dapat memberikan dampak positif untuk membangun kepatuhan masyarakat sehingga taat protokol kesehatan.

"Keteladanan para mahasiswa dapat memberikan dampak positif dalam membangun kepatuhan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan," tutur dia di sela pembekalan dan pelapasan peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Petra Surabaya, seperti dikutip dari Antara, ditulis Jumat, (7/8/2020).

Kegiatan yang digelar secara virtual dari Gedung Negara Grahadi tersebut, Wagub Jatim didampingi Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BNPB, Lilik Kurniawan.

“Ekspektasi kami cukup tinggi terhadap Universitas Petra ini. Setetes kepedulian dan setitik langkah kami akan membawa dampak yang cukup besar pada penanganan COVID-19 di Jatim," tutur Emil Dardak.

Dia menuturkan, KKN mahasiswa akan menjadi cara paling efektif membangun ketahanan masyarakat melalui keteladanan mahasiswa.

"The real fighter is all of you. Apakah akan selamat atau tidak dari pandemi ini, semua ada di tangan kita," kata mantan Bupati Trenggalek tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Harus Terukur dan Terkoordinasi dengan Baik

Suami Arumi Bachsin itu menekankan keselamatan dan kesehatan mahasiswa yang melaksanakan KKN menjadi perhatian utama Pemprov Jatim.

"Semua langkah yang dilakukan harus terukur dan terkoordinasi dengan baik, melalui pemanfaatan platform ‘InaRisk’ milik BNPB, diharapkan dapat meminimalkan risiko kesehatan dan keselamatan mahasiswa," ujar dia.

Sementara itu, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut juga berpesan mahasiswa harus melaporkan ke dalam “InaRisk” jika ada perubahan di lingkungan tempat KKN.

"Sedikit apapun perubahan kondisi di lapangan harus dilaporkan, sehingga dapat diberikan 'feedback' dalam bentuk reaksi cepat," tutur Emil Dardak.