Liputan6.com, Jakarta - Wisuda Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar wisuda di tengah pandemi COVID-19 menggunakan konsep yang tak biasa, yaitu menggunakan konsep permainan Minecraft.
Kisahnya bermula dari tantangan dari Rektor ITS, Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M.Eng untuk mencari ide wisuda daring yang berkesan dan out-of-the-box.
Selanjutnya, Direktorat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) ITS mengutus dosen departemen Teknik Informatika ITS, Hadziq Fabroyir S.Kom, Ph.D untuk merancang wisuda unik tersebut.
Advertisement
"Hal ini sangat menantang, karena waktu yang kita punya kurang lebih hanya satu bulan saja," ungkapnya.
Sebelum memutuskan menggunakan permainan Minecraft, sempat terlintas di benak Hadziq untuk mendayagunakan teknologi virtual reality (VR) yang juga dikembangkan oleh Laboratorium VR ITS, dilansir dari its.ac.id.
Baca Juga
“Namun (penggunaan teknologi VR) kami urungkan karena terbatasnya waktu pengembangan,” jelas pria asal Malang tersebut.
Hingga kemudian dirinya teringat kisah siswa sekolah dasar di Jepang yang sempat viral karena menyelenggarakan prosesi wisuda lewat permainan Minecraft.
Dari situ, Hadziq lantas memutuskan untuk melakukan hal serupa dan berdiskusi dengan komunitas penggemar Minecraft yang ada di Departemen Teknik Informatika ITS.
Rencana ini juga didukung dengan ITS yang berlangganan Minecraft Education Edition, sehingga para mahasiswa maupun dosennya bisa membuat akun Minecraft secara cuma-cuma.
“Kami pun segera membentuk tim pengembangan Minecraft untuk wisuda ITS kali ini,” lanjut pria lulusan National Taiwan University of Science and Technology tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Gunakan Aplikasi Discord
Progress awal dari proyek pembangunan Grha Sepuluh Nopember yang dibangun dalam permainan Minecraft. Tim juga menggunakan aplikasi Discord untuk melakukan koordinasi.
Dengan bantuan 14 mahasiswanya, Hadziq dan tim mula-mula merancang konstruksi dari Grha Sepuluh Nopember yang menjadi latar dari gelaran wisuda di ITS.
"Kami sengaja membentuk tim dengan banyak anggota supaya bisa mengejar target penyelesaian dunia Minecraft tepat pada waktunya," terangnya.
Dalam prosesnya, referensi terkait bentuk Grha Sepuluh Nopember sempat menjadi kendala karena tidak memungkinkannya dilakukan survei langsung ke lokasi lantaran situasi pandemi. Menyiasati persoalan tersebut, tim pun merangkai konstruksinya di Minecraft berpedoman gambar-gambar yang diambil dari Internet.
"Perancangan interior, pembangunan eksterior, maupun penyempurnaan lingkungan sekitar merujuk dari foto," tutur lulusan Teknik Informatika ITS angkatan 2004 tersebut.
Hadziq mempresentasikan progress tampilan pintu masuk gedung Grha Sepuluh Nopember versi Minecraft yang dikerjakan tim-nya pada masa progress pengerjaan.
Advertisement
Waktu Pengerjaan
Selain itu, Kepala Seksi Implementasi Keintegrasian Aplikasi DPTSI ITS ini juga menambahkan, pengerjaannya hanya dilakukan pada malam hari dan akhir pekan saja.
Lantaran keterbatasan waktu rekan-rekan dalam tim yang juga harus fokus melakukan kerja praktiknya. Dan untuk koordinasinya, digunakanlah aplikasi pesan singkat yang populer di kalangan gamer yakni Discord.
"Alhamdulillah, proses ini berjalan dengan baik dan efektif," tutur dia.
Tak berhenti di situ, persoalan pola penanaman server yang efisien dan hemat biaya dalam proses pengerjaan secara bersama-sama pun sempat menghinggapi.
Namun, beruntungnya pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan bantuan aplikasi ZeroTier sebagai solusi yang tepat dalam membangun infrastruktur virtual berskala besar ini.
Tampilan luar Grha Sepuluh Nopember versi Minecraft garapan tim yang memiliki detail yang dibuat semirip mungkin dengan kondisi lingkungan aslinya.
Pada hari penyelenggaraan yang ditayangkan secara live, prosesi wisuda menggunakan bantuan aplikasi lagi yaitu OBS Virtual Camera yang ditransmisikan dari server Minecraft ITS untuk mengirimkan video feed ke tim streaming dan broadcasting.
“Sedangkan para pemain lain tersambung dengan server dari rumah masing-masing," ujar dia.
Hingga kemudian setelah gelaran wisuda ITS ke-121 viral di berbagai media sosial, harapannya persembahan ini dapat menjadi hiburan bagi wisudawan yang terpaksa melaksanakan prosesi wisuda daring akibat adanya pandemi.
"Karena pada dasarnya rekan-rekan pasti berharap untuk bisa merayakan kelulusan dengan sejawatnya," ujar dosen pembimbing Laboratorium Grafika, Interaksi dan Games (GIGa Lab) Departemen Informatika ITS tersebut.