Sukses

Sejarah Hari Pramuka Indonesia, Sejak Masa Belanda hingga Kemerdekaan

Seiring waktu, gerakan-gerakan kepanduan yang berbasis pada latar belakang kebangsaan maupun keagamaan melebur menjadi satu gerakan besar, yaitu Gerakan Pramuka pada 1961.

Liputan6.com, Jakarta - Pada14 Agustus diperingati oleh Bangsa Indonesia sebagai Hari Pramuka. Sebelumnya, gerakan ini dinamakan gerakan Kepanduan. Di dunia, gerakan kepanduan ini dikenal dengan sebutan Scout atau Scout Movement.

Scout Movement, atau gerakan kepanduan semula dicetuskan oleh Letnan Jendral Robert Stepnhenson Smyth Baden-Powell, atau sering disebut Baden-Powell. Dia adalah letnan satu umum di angkatan darat tentara Ingris.

Siring waktu, gerakan kepanduan tersebut kemudian menyebar ke seantero dunia dan diikuti oleh negara-negara lain, tak terkecuali negara Indonesia.

Sampai di Indonesia, gerakan tersebut akhirnya menjadi Gerakan Pramuka setelah Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Cikal bakal Gerakan Pramuka di Indonesia dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Pada 1923, Belnda mendirikan Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.

Pada tahun yang sama, di Jakarta, Belanda juga mendirikan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO), dikutip dari berbagai sumber.

Kedua organisasi tersebut kemudian meleburkan diri menjadi satu, bernama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.

Selanjutnya, antara 1928-1935 bermuncullah gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernapas utama kebangsaan maupun bernapas agama.

kepanduan yang bernapas kebangsaan antara lain adalah Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI).

Sedangkan yang bernapas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

Seiring waktu, gerakan-gerakan kepanduan yang berbasis pada latar belakang kebangsaan maupun keagamaan melebur menjadi satu gerakan besar, yaitu Gerakan Pramuka pada 1961.

Pada tahun yang sama, tepatnya pada 14 Agustus 1961, dilangsungkan acara pelantikan pengurus Gerakan Pramuka Indonesia sekaligus mensosialisasikan gerakan ini kepada suluruh rakyat Indonesia. Hari tersebut kemudian dikenal dengan Hari Pramuka Indonesia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Hal Menarik tentang Pramuka

Pendiri Kepanduan Dunia Pernah Mampir ke Surabaya

Pendiri gerakan kepanduan dunia atau scout movement, Lord Baden-Powell dikabarkan pernah berkunjung ke Indonesia, tepatnya di Kota Surabaya. 

"Bapak pandu dunia, Lord Baden Powell pernah berkunjung ke Surabaya di tahun 1934," dikutip dari akun Twitter @SejarahSurabaya

Bapak Pramuka Indonesia Adalah Seorang Sultan

Dia adalah Sri Sultan Hamengkubuwana IX atau Gusti Raden Mas Dorodjatun. Sejak usia muda, dirinya telah aktif dalam organisasi pendidikan kepanduan.

Menjelang tahun 1960-an, Hamengkubuwana IX telah menjadi Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan). Pada tahun 1961, ketika berbagai organisasi kepanduan di Indonesia berusaha disatukan dalam satu wadah, Sri Sultan Hamengkubuwana IX memiliki peran penting di dalamnya.

Presiden RI saat itu, Sukarno, berulang kali berkonsultasi dengan Sri Sultan tentang penyatuan organisasi kepanduan, pendirian Gerakan Pramuka, dan pengembangannya.

Lirik Hymne Pramuka

Kami Pramuka Indonesia

Manusia Pancasila

Satyaku kudharmakan, dharmaku kubakti

kanagar jaya, Indonesia, Indonesia

tanah air ku

Kami jadi pandumu.

Arti Lambang Gerakan Pramuka:

Buah kelapa dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).

Buah kelapa tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet. Kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah.

Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapunKelapa tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.

Akar kelapa kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat. Kelapa pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.