Liputan6.com, Surabaya - Polrestabes Surabaya bersiap menangani COVID-19 di tanah Kota Pahlawan dengan gerakan sejuta masker. Polisi juga menggandeng sejumlah pengusaha jasa jahit yang bakal memproduksi masker dengan jumlah yang sangat banyak.Â
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir mengaku perlu merangkul pengusaha kecil seperti penjahit. Sebab, program pemberdayaan ini sangat membantu mereka yang tertekan akan kondisi pandemi saat ini. Polrestabes Surabaya melalui program dari Polda Jatim dan Polri menggaungkan pemberdayaan secara berkala.
"Kita berharap bisa membantu para pengusaha yang terdampak virus di Kota Surabaya. Dengan begitu maka para pengusaha atau UMKM tetap bisa jalan di tengah pandemi virus saat ini. Setidaknya pada program kali ini sudah ada 20 lebih penjahit yang diberdayakan. Kita harapkan ke depan bisa terus bertambah," ujar dia, ditulis Jumat (14/8/2020).Â
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Catur pengusaha jasa jahit di Kelurahan Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo Surabaya menuturkan, pandemi membuat pembuatan dan permak baju dan seragam menjadi sepi.
Meski sempat ada pesanan pembuatan masker untuk tetangga dan komunitas. Hal itu sudah tak lagi ada sejak masker scuba beredar murah di pasaran.
"Program Jatim bermasker ini sangat membantu kami para penjahit. Sebab di kampung saya ada 4 penjahit yang diberdayakan untuk membuat masker. Hanya melalui program pemerintah seperti ini kami bisa jalan kembali," kata dia.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Membantu Penjahit
Bukan hanya Catur, hal serupa juga dirasakan oleh Mun In, Kelurahan Tambakwedi, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya.
Dia bersama dua penjahit lain turut diberdayakan oleh Polrestabes Surabaya dalam program sejuta masker. Pemberdayaan ini menurut dia sangat membantu lantaran semakin sepinya permintaan jasa penjahitan kain miliknya.Â
"Saya juga diberdayakan bersama tiga pegawai dan dua tetangga lain. Harapan saya pemberdayaan jasa penjahit seperti kami ini bisa terus tersambung supaya bisa tetap hidup di masa pandemi ini," ujar dia.
Â
Advertisement