Sukses

Target ITS Kembangkan Mobil Listrik Pintar Tanpa Pengemudi

i-Car karya ITS saat ini memang berbasis mobil golf karena bentuknya yang relatif sederhana, sehingga dapat dimodifikasi dengan mudah.

Liputan6.com, Jakarta - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan mobil listrik pintar yang dapat berjalan sendiri tanpa sopir bernama Intelligent Car (i-Car) pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, di kampus setempat, Senin, (17/8/2020).

"I-Car merupakan prototype mobil listrik otonom, yaitu mobil listrik yang dapat berjalan sendiri tanpa pengemudi dengan bantuan kombinasi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Internet of Things (IoT)," tutur Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati, seperti dikutip dari Antara.

Bambang mengatakan dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan memungkinkan mobil pintar tersebut membantu pengemudi mengenali potensi bahaya, mencegah tabrakan, dan mengurangi risiko kecelakaan, serta mampu mengoptimalkan tenaga dari penggerak motor listrik.

Ia menuturkan, i-Car saat ini memang berbasis mobil golf karena bentuknya yang relatif sederhana, sehingga dapat dimodifikasi dengan mudah.

"I-Car dilengkapi dengan berbagai sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System) dengan ketelitian tinggi serta sensor LiDAR (Light RADAR)," ujar Bambang.

Kedua sensor tersebut kemudian digabungkan dengan kamera beresolusi tinggi untuk digunakan dalam pengumpulan data sebagai bagian dari big data analysis yang selanjutnya diproses oleh komputer berspesifikasi tinggi yang tertanam di dalam mobil.

"Dengan sensor-sensor tersebut, mobil pintar i-Car dapat berfungsi secara otonom," ungkapnya.

Berbicara mengenai sistem operasional, Bambang menerangkan mobil ini dirancang berhenti di halte hingga dipanggil untuk menuju halte tertentu.

Di masa mendatang, pemanggilan dan tujuan bisa dilakukan tidak hanya dari halte ke halte, tetapi bisa dari seluruh area yang dapat dijangkau oleh mobil pintar i-Car.

"Nantinya mobil ini akan dijadikan mobil komuter di dalam area kampus. Mahasiswa dapat pergi dari satu halte ke halte yang lainnya menggunakan mobil ini yang dipanggil dari aplikasi i-Car," ujar dia.

Rencananya, usai diluncurkan, i-Car terus dikembangkan untuk mencapai target berikutnya. Target yang dimaksud ialah merealisasikan produk inovasi teknologi hasil penelitian yang berdampak besar (high impact) bagi masyarakat melalui i-Car dengan versi yang lebih sempurna.

"Pada bulan November, i-Car tidak akan berbentuk mobil golf lagi. Kami akan merancang chassis dan body mobil sendiri, sehingga siap difungsikan pada November," ucapnya.

Selanjutnya, ada target kedua yakni memperkuat sinergi antara peneliti di ITS dengan Pusat Penelitian dan Pusat Kajian,  Pusat Unggulan Inovasi (PUI), serta kawasan saintek (Science Techno Park/STP), sehingga dapat merealisasikan teknologi tinggi yang siap diinkubasi dan dimanfaatkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Risma Percaya Penuh Produk Buatan ITS

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang hadir pada peluncuran tersebut langsung melakukan uji coba i-Car mengelilingi lapangan Taman Alumni ITS bersama Rektor ITS Prof Dr Mochamad Ashari.

Orang nomor satu di Surabaya ini juga mengaku percaya penuh dengan ciptaan ITS.

"Saya sangat percaya dan yakin bahwa teman-teman di ITS ini mampu dan tangguh dalam menciptakan sesuatu meski dalam segala keterbatasan," ujar dia.

Risma menuturkan, salah satu produk ITS yang dipakainya motor listrik Gesits. Saat pandemi COVID-19, ia menggunakaan kendaraan ciptaan ITS itu pada Sabtu dan Minggu untuk blusukan.

“Dari pagi baterai habis 5 jam. Dihitung teman-teman itu 200 KM, dan sebelumnya punya motor buatan negara lain tidak setangguh Gesits,” kata dia.