Liputan6.com, Surabaya - Tim gabungan pengamanan Bandar Udara Internasional Juanda (Bandara Juanda) yaitu Aviation Security dan Satgaspam TNI AL kembali mengagalkan upaya penyelundupan bibit lobster, pada Senin, 17 Agustus 2020.
"Bibit lobster rencananya akan terbang dari Bandar Udara Internasional Juanda menuju Bandar Udara Hang Nadim Batam menggunakan pesawat Lion Air JT-971," ujar General Manager Bandar Udara Internasional Juanda, Heru Prasetyo, Selasa (18/8/2020).
"Penggagalan ini merupakan yang kedua kali selama 2020, sebelumnya, pada Juli, tim pengamanan Bandara Juanda juga berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 32 kantong plastik berisi 3.915 bibit lobster," ujar dia.
Advertisement
Baca Juga
Kronologi tersebut bermula ketika pelaku masuk ke area lobi Bandara Juanda. Kemudian verifikasi dokumen penerbangan pada pukul 05.58 WIB.
Saat pelaku dan koper berwarna silver melewati area pemeriksaan keamanan pada pukul 06.06 WIB, tim aviation security mendapati citra X-Ray yang mencurigakan pada isi koper, sehingga sesuai prosedur dilakukan pemeriksaan secara manual.
"Kecurigaan petugas terbukti, hasil pemeriksaan menunjukkan isi koper adalah bibit lobster yang dibungkus pakaian bekas tanpa disertai surat-surat resmi dari BKIPM,” ujar Heru.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Diprediksi Nilai Rp 3,8 Miliar
Heru menuturkan, saat dilakukan pemeriksaan, di dalam koper tersebut terdapat 39 kantong plastik dalam gulungan busa yang berisi total 38.252 ekor bibit lobster dengan prediksi nilai sebesar Rp 3,8 miliar.
"Meskipun di suasana hari libur kemerdekaan, pengawasan dan pengamanan kami tidak lengah atau berkurang," ucapnya.
Heru menegaskan, secara khusus telah menginstruksikan kepada petugas di lapangan untuk meningkatkan pelayanan, pengawasan dan pengamanan terutama saat musim libur.
Hal ini termasuk peningkatan pengawasan lalu lintas ikan dan hasil perikanan melalui bandara bersama stakeholder atau pemangku kepentingan terkait yaitu Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Surabaya I dan TNI AL agar tidak ada lagi penyelundupan hasil perikanan melalui bandara.
"Kami tidak akan memberikan ruang untuk tindakan-tindakan melanggar hukum dan kami harap ini menjadi peringatan bagi siapapun yang berniat melakukan tindakan kejahatan di bandara," ujar Heru.
Advertisement