Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, pembangunan Jembatan Joyoboyo sudah mencapai 60 persen. Ia meminta pembangunan Jembatan Joyoboyo yang terletak di sisi selatan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dipercepat sehingga selesai November 2020.
"November harus selesai. Jadi selain jembatan nanti juga bisa jadi tempat wisata," ujar Risma saat bersama jajarannya meninjau progres pembangunan Jembatan Joyoboyo, Sabtu, (5/9/2020), seperti dikutip dari Antara.
Risma menuturkan, saat ini perkembangan pembangunan Jembatan Joyoboyo sudah mencapai 60 persen. Jika nantinya selesai, ia berharap warga sekitar juga mendapat manfaat ekonomi dari adanya jembatan tersebut, salah satu dengan cara berjualan souvenir.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau sudah jadi bisa berjualan souvenir. Karena nantinya banyak yang foto di sini (Jembatan Joyoboyo). Jadi harus dimanfaatkan," ujar Risma kepada salah satu warga yang tinggal di sekitar jembatan.
Usai memantau, Risma menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan warga setempat. Ia pun tak lupa untuk mengingatkan mereka agar tetap menjaga protokol kesehatan.
Bahkan, di sela kegiatannya itu, Risma juga membagikan masker kepada masyarakat sekitar. "Jangan bergerombol. Maskernya dipakai terus. Untuk yang anak-anak ini juga ada. Ingat bapak ibu, masker itu penting," ujarnya.
Seusai meninjau perkembangan pembangunan Jembatan Joyoboyo, Risma kemudian menuju Jalan Kapuas. Di sana, wali kota perempuan pertama di Surabaya bersama jajarannya itu membersihkan daun-daun yang berguguran dan menyiram tanaman.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gentangan yang Terpanjang di Indonesia
Sementara itu, kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati menjelaskan tahap pengerjaan saat ini akan dilakukan pemasangan voided slab yang dipesan secara khusus untuk Jembatan Joyoboyo.
"Jadi jumlahnya ada 17 item dipasang berjajar gitu. Pemasangan ini selama kurang lebih tiga hari," kata Erna. Ia mengatakan, untuk bawah voided slab juga dipasang gentangan dengan panjang 24,6 meter.
Dia menuturkan, gentangan itu akan menjadi yang terpanjang se-Indonesia sebab dalam proses pembangunan jembatan sepanjang 150 meter dan lebar 17 meter harus memenuhi berbagai persyaratan. Hal ini mengingat, sungai yang dikelola pusat itu hanya diizinkan dua pilar di tengah.
"Karena itu, syaratnya harus dipenuhi. Salah satunya tidak mau terlalu banyak pilar sehingga hanya mengijinkan dua pilar di tengah. Akhirnya ketemu lah gentangnya sampai 24,6 meter tadi. Kalau biasanya itu rata-rata 23,6 meter,"Â ujar dia.
Advertisement
Dibuat Empat Lajur
Selain itu, kata dia, jembatan ini akan dibuat menjadi empat lajur dengan satu arah yang sama. Bahkan, Erna menyebut, jembatan yang sengaja di-design sebagai tempat rekreasi ini bakal difasilitasi air mancur serta warna-warni lampu kota. Â
"Jadi warga bisa melihat. Konsepnya hampir sama dengan Jembatan Surabaya. Ini diusahakan agar November 2020"Â ujar dia.