Sukses

PKB Resmi Pilih Pasangan Ahmad Muhdlor-Subandi di Pilkada Sidoarjo

Surat rekomendasi itu diserahkan Wakil Ketua DPC PKB Sidoarjo Anik Maslachah di kantor DPC PKB Sidoarjo kepada bakal pasangan calon kepala daerah Muhdlor-Subandi.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya mengeluarkan rekomendasi untuk memberangkatkan pasangan Ahmad Muhdlor-Subandi maju dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Surat rekomendasi itu diserahkan Wakil Ketua DPC PKB Sidoarjo Anik Maslachah di kantor DPC PKB Sidoarjo kepada bakal pasangan calon kepala daerah Muhdlor-Subandi, Minggu, 6 September 2020.

"Penyerahan itu dilakukan pada hari terakhir pendaftaran karena dari bakal pasangan calon yang akan diusung memiliki kekuatan yang hampir sama," ujar Anik Maslachah di sela penyerahan rekomendasi, dilansir dari Antara.

Ia mengemukakan, ada banyak variabel sebelum menentukan pasangan Muhdlor-Subandi layak untuk diusung menjadi bakal calon kepala daerah di Pilkada Sidoarjo.

"Salah satunya adalah hasil survei internal yang menyebutkan jika pangan Muhdlor-Subandi cukup bagus dan bisa membawa perubahan," tutur dia.

Ia mengatakan, pasangan Muhdlor-Subandi juga masih muda dan diharapkan bisa membawa perubahan di Kabupaten Sidoarjo pada masa mendatang.

"Kami juga menargetkan pasangan ini bisa menang mutlak di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 75 persen untuk perolehan suara pada pilkada mendatang," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Soal Koalisi

Disinggung tentang koalisi dengan partai lain, ia mengatakan jika di PKB sudah final akan mengusung sendiri pasangan Muhdlor-Subandi tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

"Kalau ada partai pendukung kami masih terbuka, tetapi kalau pendukung kami sudah final akan mengusung sendiri pasangan ini," katanya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama l, Muhdlor mengatakan kalau dirinya siap menjalani tugas yang sudah diberikan Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.

"Untuk target 75 persen perolehan suara merupakan hal yang wajar karena dari perolehan hasil surveinya memang seperti itu," katanya.