Sukses

5 Potret Klenteng di Surabaya yang Berstatus Cagar Budaya, Jadi Saksi Toleransi

Jadi saksi penting perjuangan, ini deretan klenteng yang berstatus cagar budaya.

Liputan6.com, Jakarta - Jadi salah satu kota besar di Indonesia, Surabaya memiliki banyak destinasi wisata yang menarik. Berbagai tujuan tempat wisata mulai dari museum, taman kota, taman hiburan, mal dan lainnya dapat ditemui di kota metropolitan ini.

Ibukota Jawa Timur ini juga memiliki tempat wisata yang menjadi situs cagar budaya. Salah satunya adalah klenteng. Surabaya memiliki beberapa klenteng yang dibangun sebagai bentuk perjuangan masyarakat Konghucu pada zaman itu. 

Meski dicatat sebagai cagar budaya, lokasi ini selalu ramai menjadi tempat beribadah masyarakat beragama Konghucu. Terlebih lagi ketika hari Imlek tiba. Tak heran jika masyarakat Kota Surabaya bisa hidup berdampingan dengan penuh toleransi.

Bisa menambah wawasan dan jadi tempat kunjungan, berikut ini 5 potret klenteng di Surabaya yang bertatus cagar budaya dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Rabu (9/9/2020). Cocok untuk tujuan wisata bareng keluarga karena mengajarkan toleransi.

2 dari 6 halaman

1. Klenteng tertua di Surabaya, Hok An Kiong, dibangun sekitar 1830-an menjadi salah satu cagar budaya di Surabaya.

3 dari 6 halaman

2. Klenteng ini juga menjadi cagar alam dan kabarnya Boen Bio hanya diperuntukkan bagi penganut agama Khonghucu yang murni.

4 dari 6 halaman

3. Berada di Surabaya Utara, klenteng ini menjadi tempat untuk pertunjukkan wayang Potehi yang menarik banyak penonton.

5 dari 6 halaman

4. Klenteng muda yang dibangun 1935 ini selalu ramai dikunjungi. Baik yang ingin beribadah atau sekadar jalan-jalan saja.

6 dari 6 halaman

5. Jadi sebuah ikonik, klenteng Hong San Tang mulai dibuka tahun 1999 memiliki desain khas China dan gaya budaya Jawa.