Liputan6.com, Jakarta - Pemkot Surabaya berencana menerapkan kebijakan uji seka atau tes usap PCR COVID-19 kepada tamu yang menginap di Surabaya, Jawa Timur. Tujuannya, untuk mencegah gelombang kedua COVID-19.
"Saya ada rapat dengan kecamatan, warga yang baru datang harus diakukan apa, bisa rapid tes atau swab rutin di beberapa tempat, jadi kami arahkan tamu yang menginap harus uji seka dulu,” ujar Wali Kota Risma, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis, 10 September 2020.
Menurut Risma, kondisi Kota Surabaya saat ini sudah lebih baik. Angka kesembuhan (harian) rata-rata jauh lebih tinggi dari angka positif COVID-19.
Advertisement
Artikel rencana uji seka untuk tamu yang menginap di Surabaya menyita perhatian pembaca di Surabaya. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut sejumlah artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Jumat, (11/9/2020):
1.Rencana Uji Seka untuk Tamu yang Menginap di Surabaya
Pemkot Surabaya berencana menerapkan kebijakan uji seka atau tes usap PCR COVID-19 kepada tamu yang menginap di Surabaya, Jawa Timur. Tujuannya, untuk mencegah gelombang kedua COVID-19.
“Saya ada rapat dengan kecamatan, warga yang baru datang harus diakukan apa, bisa rapid tes atau swab rutin di beberapa tempat, jadi kami arahkan tamu yang menginap harus uji seka dulu,” ujar Wali Kota Risma, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (10/9/2020).
Menurut Risma, kondisi Kota Surabaya saat ini sudah lebih baik. Angka kesembuhan (harian) rata-rata jauh lebih tinggi dari angka positif COVID-19.
Berita selengkapnya baca di sini
2.Bertambah 9 Orang, Kasus COVID-19 Tembus 3030 di Ponorogo
Sebanyak sembilan warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur terpapar COVID-19 pada Rabu, 9 September 2020. Dengan demikian, kasus kumulatif COVID-19 di Ponorogo capai 303 orang.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menuturkan, kasus COVID-19 di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur masih meningkat. Ini ditunjukkan dengan tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak sembilan orang.
Rincian pasien positif COVID-19 itu antara lain warga Mangkujayan (55), pasien nomor 295 yang memiliki riwayat dari Malang, Jawa Timur. Kemudian warga Mangkujayan Ponorogo (47), pasien nomor 296 yang memiliki kontak erat dengan pasien 295.
Berita selengkapnya baca di sini
3.Mulai Gaya Hidup Minim Sampah dari Rumah
Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS) turut memberdayakan ibu rumah tangga dan anak muda untuk mengelola sampah dengan menghimpun sampah anorganik.
Untuk menggenjot semangat mengelola sampah di masyarakat tersebut, BSIS berupaya memberikan harga tukar sampah yang stabil.
Staf Hubungan Masyarakat Bank Sampah Induk Surabaya, Nurul Chasanah menyampaikan hal itu saat webinar bertajung Journey to the Waste: From Zero to Hero yang digelar oleh ITS, seperti ditulis Kamis, 9 September 2020.