Sukses

Eri Cahyadi Bertemu Apindo Jawa Timur, Bahas Apa?

Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan komitmennya untuk mempertahankan Surabaya sebagai kota yang ramah dunia usaha.

Liputan6.com, Surabaya - Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bertemu dengan pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur.

Ketua Apindo Jawa Timur, Arief Harsono menaruh harapan kepada Eri Cahyadi agar berbagai kemajuan di Kota Pahlawan tidak terhenti begitu saja melainkan Surabaya setiap harinya harus bisa terus maju. 

”Kami para pengusaha sudah mengenal sosok Pak Eri Cahyadi. Orangnya suka membantu dan selalu memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi seluruh kalangan, termasuk pengusaha,” ujar Ketua Apindo Jawa Timur, Arief Harsono, ditulis Jumat (11/9/2020). 

Sementara itu, Eri Cahyadi menyampaikan komitmennya untuk mempertahankan Surabaya sebagai kota yang ramah dunia usaha.

”Apalagi dalam konteks menghadapi dampak pandemi COVID-19, butuh sinergi pemerintah dan dunia usaha, sehingga kita bisa buka kembali lapangan kerja untuk rakyat,” tutur dia.

Birokrat yang telah belasan tahun berkiprah di Pemkot Surabaya itu menyampaikan gagasan untuk menjadikan Surabaya sebagai kota dengan ekosistem bisnis berstandar dunia. 

"A world-class business environment, itulah Surabaya ke depan. Ekosistem bisnis di Surabaya harus kelas dunia. Apa saja itu ekosistem bisnis? Mulai dari SDM, infrastruktur, sistem perizinannya, kesiapan tenaga kerja, dukungan pemerintah, dan sebagainya. Semuanya harus berkelas dunia. Kemudahan berbisnis di Surabaya terus kita tingkatkan,” ujar Eri Cahyadi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Apresiasi Pelaku Usaha

Eri Cahyadi juga mengapresiasi kepada para pelaku usaha yang telah menggerakkan ekonomi rakyat Kota Pahlawan. Berkat investasi kalangan dunia usaha, lapangan kerja pun terbuka sehingga butuh sinergi pemerintah dan dunia usaha agar daerah terus maju progresif. 

"APBD Surabaya ini sekitar Rp 10 triliun. Tapi PDRB Surabaya Rp 580 triliun. Artinya, ekonomi di masyarakat yang di dalamnya ada peran pengusaha jauh lebih besar dibanding kemampuan fiskal pemerintah. Artinya pula, ekonomi rakyat akan jeblok jika dunia usaha juga jeblok. Inilah pentingnya membangun sinergi pemerintah dan dunia usaha, agar ekonomi rakyat terangkat,” tutur dia.

Eri menyampaikan, ada dua paradigma pemerintah dalam memandang dunia usaha. Pertama, paradigma direct income, yaitu dunia usaha hanya dipandang sebagai kontributor PAD. Kedua, paradigma indirect income, yaitu memandang dunia usaha sebagai penggerak perekonomian yang bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat.

"Saya memilih tidak memandang setiap aktivitas dunia usaha sebagai unit penerimaan yang harus memberi PAD ke pemerintah. Tapi kita tekankan bahwa aktivitas dunia usaha memberi indirect income, yaitu rakyatnya sejahtera, pendapatan warga melonjak, lapangan kerja terbuka, rakyat bahagia. Itulah tujuan kita ke depan, sehingga mari bergandengan tangan terus memajukan Surabaya," papar Eri.

Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah tokoh pengusaha lainnya, di antaranya Alim Markus, Ketua REI Totok Lusida, dan sekitar 100 pengusaha terkemuka Kota Surabaya.