Liputan6.com, Surabaya - Gudang penyimpanan mesin jahit di Kawasan Jalan Niaga Tambang, Surabaya, Jawa Timur terbakar pada Kamis sore (17/9/2020). Kebakaran itu membuat gudang ambruk sehingga melukai tiga orang petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya.
Tiga petugas Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya pun dilarikan ke RSUD Soewandhie karena mengalami luka-luka.
"Saat ini saya di rumah sakit menunggu tiga anak buah saya yang masih dalam perawatan," ujar Kasi Pengendali Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya Gatot Priambodo, seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Ia menuturkan, tiga petugas Dinas PMK Surabaya itu terjatuh dari gudang penyimpanan mesin jahit saat melakukan pemadaman kobaran api. "Jadi, gudangnya ambruk sehingga tiga anak buah saya ikut jatuh," ujar dia.
Gatot mengatakan, dari tiga personel PMK yang terluka saat memadamkan kebakaran gudang penyimpanan mesin jahit tersebut, satu orang di antaranya mengalami luka berat sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Soewandhie Surabaya.
Gatot menambahkan korban api di gudang penyimpanan mesin jahit sudah bisa dipadamkan usai Salat Maghrib. "Saat ini sudah padam, tinggal pembasahan," tambahnya. Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penyebab Kebakaran Belum Diketahui
Mengenai penyebab kebakaran, Gatot tidak mengetahuinya karena pada saat datang ke lokasi api sudah membesar. Sementara itu, Anggoro, salah satu saksi mata yang sedang menginap di Hotel Niaga tidak jauh dari lokasi kejadian, mengatakan dirinya dan para tamu hotel sempat diinformasikan oleh pihak hotel untuk keluar dari hotel.Â
"Tadi dikabari oleh pihak hotel diminta keluar. Pas keluar ternyata benar ada kebakaran gudang. Kebetulan gudang mesin jahit katanya," kata Anggoro.
Anggoro menambahkan setelah keluar dari hotel, ia melihat asap hitam tebal setinggi gedung keluar dari gudang yang berjarak dua rumah dari lokasi kejadian.Â
"Tadi asap tebal setinggi gedung itu, setelah keluar saya sempat lihat (gudang), Pas saya keluar PMK juga datang sekitar jam lima kurang sepuluh menit," kata Anggoro.Â
Advertisement