Liputan6.com, Jakarta - Tukang bubur di Surabaya, Jawa Timur mendadak kondang lantaran video dirinya lancar berbahasa Jepang dan Inggris. Tukang bubur itu bernama Faiz Tosal (53).
Ia menjadi kondang setelah video ketika bicara berbahasa Jepang diunggah di salah satu akun instagram @nexs.japanesecenter pada 15 September 2020. Di akun tersebut menulis caption Apa kabar bahasa Jepang kalian? Dapat kiriman dari salah satu kawan mimin, "Tadi waktu mau ke BG junction aku jalan lurus arah jalan kranggan depan toko BATA orangnya jual bubur,” demikian seperti dikutip pada Rabu, (23/9/2020).
Selain itu, video faiz bicara bahasa Jepang juga diunggah oleh akun @aslisuroboyo. Caption di akun tersebut tertulis "Lek awakmu fasih pirang boso, rek? Terus ono seng pengen belajar boso Jepang/Inggris langsung nanng wong iki? Kalau kamu fasih berapa bahasa, rek?ada yang ingin belajar bahasa Jepang/Inggris, langsung saja datang ke orang ini."
Advertisement
Baca Juga
Di video tersebut komentar warganet mencapai 2.520 hingga artikel ini dibuat. Faiz menuturkan, dirinya bingung karena video tersebut viral. Bahkan ia tidak pernah menyangka kalau video saat dirinya berbahasa Jepang jadi viral.
"Saya sendiri bingung. (Video-red) belum satu minggu. Ada yang datang dan ngobrol. Kemudian ada yang datang lagi ingin buktikan bisa, karena khawatir zaman sekarang dubbing begitu," ujar dia, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 23 September 2020.
Ia mengaku bisa Bahasa Inggris, Jepang dan Madura. Ayah dari tiga anak ini menuturkan, belajar bahasa asing dengan otodidak ketika di Bali. Faiz mengaku dirinya berasal dari keluarga broken home, kemudian pergi merantau ke daerah timur dan Bali sekitar 1983. Kemudian ia sempat kembali ke Surabaya sekitar 1984, dan balik lagi ke Bali, serta menetap hingga 2006.
"Saya dulu hidup di Bali menjadi pemilik penyewa payung dan jadi guide. Belajar otodidak dari anak-anak sekitar. Di sana dunia pariwisata jadi sudah biasa bahasa asing. Di Kuta kita must speak english," kata dia.
Faiz menuturkan, dirinya juga sempat berjualan minuman seperti minuman soda dan lainnya saat di Bali. Ketika berjualan minuman itu, ia belajar dari anak-anak, dan memberikan minum gratis kepada mereka karena sudah mengajar dirinya.
"Demikian juga kepada orang dewasa, saya kasih gratis minum karena sudah mengajar saya, hanya itu yang bisa diberikan karena tidak punya uang,” tutur dia.
Kemudian pada 2006, ia kembali ke Surabaya. Faiz baru jualan bubur kacang hijau sekitar dua tahun. "Sebelumnya saya serabutan (kerja-red), driver, kadang jualan duren, kadang apa saja dikerjakan demi keluarga. Yang penting tidak menipu dan nyolong. Apalagi masa pandemi, kalau malas-malasan,” ia menambahkan.
Faiz mengatakan, ia juga sempat dikontrak menjadi penerjemah. Saat itu ia pernah di kontrak klub Bintang Timur Surabaya. Ketika itu, ada dua pemaing asing dari Jepang sehingga dia membantu jadi penerjemah bagi dua pemain itu. Kemudian juga pernah saat pelatih Bintang Timur Surabaya berasal dari Belanda, ia juga pernah dikontrak jadi penerjemah.
"Pelatihnya bisa Bahasa Inggris meski dari Holland,” ujar dia.
Faiz menuturkan, biasa jualan mulai pukul 13.30 hingga barang dagangannya habis. Ia berterima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membuat dirinya dikenal lewat media sosial. Lantaran video Faiz yang viral juga berdampak terhadap jualannya. "Berkat sosmed, sudah (cepat,red) habis. Sebelumnya sampai malam, kadang tidak habis, itu suka dukanya,” ujar dia.
Warga Kranggan ini mengaku sejak video viralnya yang lancar bahasa Jepang kini sering diwawancara sejumlah media massa.
Saat ditanya bagaimana tetap lancar berbahasa asing, Faiz mengaku kalau dia masih sering berhubungan dengan teman-temannya saat di Bali.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tips Belajar Bahasa Asing
Faiz pun membagikan tips bagi yang mau belajar bahasa asing. Menurut dia hal penting saat belajar bahasa asing itu jangan takut salah dan malu. Selain itu juga harus terus belajar dan berusaha sehingga percaya jadi bisa.
"Learning hard, trying hard. Saya percaya bisa. Jangan malu,jangan takut disalahkan. Malu bukan makanan yang mengenyangkan. Kalau malu buat kita stuk. Bahasa asing itu harus sering digunakan,” ujar dia.
Faiz juga menuturkan untuk selalu belajar memperlancar pendengaran dan percakapan agar lancar berbahasa asing.
"Perlancar pendengaran dan lidah kita. Dengarkan sehingga bisa jawab dan spontanitas. Karena spontanitas itu keluar dari hati kita. Intinya jangan malu disalahkan dan diketawain. Bahasa asing itu harus sering digunakan,” kata dia.
Advertisement