Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap kegiatan misi dagang hybrid (offline dan online) 2020 menjadi kesempatan menemukan dan mengenalkan potensi provinsi sekaligus memulihkan ekonomi di masa pandemi COVID-19.
"Harapannya bisa mendorong potensi-potensi di masing masing provinsi, sebab menemu-kenali potensi ini menjadi penting," ujarnya di sela pembukaan misi dagang di Dyandra Convention Hall Surabaya, Kamis, 24 September 2020.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu optimistis bahwa misi dagang bisa menjadi pemantik bagi keberlanjutan kerja sama dagang antara penjual dan pembeli di empat provinsi, yakni Jatim, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur serta Maluku, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Pada misi dagang ini, Jatim diwakili 72 pelaku usaha sebagai peserta, Kaltim diwakili 19 peserta, Maluku 18 peserta dan Sulawesi Utara dengan delapan peserta.
Ia mencontohkan, berlimpahnya dolomit yang menjadi bahan campuran pupuk sangat dibutuhkan di perkebunan khususnya kebun sawit, yakni di Jatim deposit dolomit cukup besar, sementara di tiga provinsi mitra cukup banyak area kebun sawitnya, dan sebaliknya tiga provinsi mitra adalah penyuplai CPO yang diolah di Jatim.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Tingkatkan Hubungan Dagang Antarprovinsi
Sehingga, kata dia, misi dagang menjadi media yang efektif untuk meningkatkan hubungan dagang antarprovinsi dan antarwilayah.
"Ini turut menjadi upaya untuk penguatan perekonomian di Jatim, bahkan Indonesia pada umumnya," ucap mantan menteri sosial tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan dukungan terhadap misi dagang ini juga menjadi salah satu tekad dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan khususnya pertumbuhan ekonomi Jatim.
Ia menyampaikan, per 18 September 2020 penyaluran kredit dana PEN sudah tersalur kepada 11.285 debitur dengan nominal Rp1,68 triliun, untuk penyaluran kredit Dagulir per Agustus 2020 mencapai Rp100,8 miliar, kredit usaha mikro (KUM) Jatim Kilat per 18 September 2020 tersalur kepada 1.081 debitur dengan jumlah nominal Rp38,10 miliar.
Di sisi lain, capaian misi dagang hybrid hingga pukul 15.30 WIB tercatat 44 transaksi dengan nilai Rp168.220.650.000.
Advertisement