Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) meminta jajaran Dinas Sosial Surabaya untuk turun tangan ketika mendengar ada nenek berusia 82 tahun tinggal di rumah tak layak huni.
Nenek Yami ini tinggal di Jalan Mojo Kidul nomor 115, Surabaya, Jawa Timur. Rumah tempat tinggalnya itu memang tergolong Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Pemkot Surabaya ada program bedah rumah, sehingga rumah Nenek Yami langsung dibedah dan diperbaiki hingga layak huni.
Advertisement
Baca Juga
Nenek Yami pun mengaku sangat senang saat mengetahui, rumahnya akan segera direnovasi oleh Pemkot Surabaya. Bahkan, ia juga mengaku tidak sabar menanti rumahnya rampung renovasi.
"Seneng nak, matur nuwun, alhamdullillah. Mugo diparingi lancar sedoyo (Semoga diberi kelancaran semuanya),” ujar dia, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, Selasa (22/9/2020).
Di sampingnya, Putri Nenek Yami yang bernama Soemarni tak mampu menahan tangis bahagianya. Dengan wajah penuh haru dan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan rasa syukurnya atas apa yang telah diterima sang ibunda. Berkali-kali ia mengucapkan terima kasih banyak kepada beserta jajarannya yang telah membantu merenovasi rumah ibunya itu.
"Terima kasih banyak Bu Risma atas bantuannya. Semoga Ibu Risma sehat selalu dan dilindungi Allah SWT,” kata Soemarni.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bakal Dapat Intervensi Permakanan
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Suharto Wardoyo, mengatakan begitu mendengar informasi ada nenek yang tinggal di rumah tak layak huni dan setelah mendapatkan perintah dari Wali Kota Risma, ia langsung turun ke rumah Nenek Yami itu.
Jajaran Dinsos tiba di rumah Nenek Yami sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, setelah ditelusuri, ternyata nenek tersebut sedang berdagang sayuran di pasar. Akhirnya seketika itu juga, ia bergegas menuju pasar dan membawa Nenek Yamik pulang ke rumah.
"Di situ kami sampaikan bahwa rumahnya akan kami bedah. Lalu kami tawarkan untuk sementara waktu untuk tinggal di Panti Jompo Griya Weda, Jambangan, Surabaya, sembari menunggu rumahnya direnovasi," kata Suharto Wardoyo di Griya Weda, Selasa, 29 September 2020.
Anang – sapaan akrab Suharto Wardoyo menjelaskan, nenek kelahiran Surabaya, 1938 tersebut sedang berada di dalam kamar Griya Weda.
Saat tiba di lokasi, ternyata kedatangan Nenek Yami disambut hangat oleh para petugas. Namun, sebelum dibawa ke kamarnya, para petugas terlebih dahulu melakukan pemeriksaan. Mulai dari cek suhu tubuh hingga tensi darahnya.
"Sekarang sudah kami proses untuk perbaikan rumah Nenek Yami. Kita sudah periksa kesehatannya, nanti juga akan kami swab dari puskesmas terdekat. Mengingat Nenek Yami mobilitasnya ke pasar setiap hari,” urai dia.
Setelah itu, nantinya Nenek Yami akan mendapat intervensi berupa permakanan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya setiap hari. Tidak hanya itu, hingga kini Nenek Yami juga telah menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Untuk intervensi BST sudah beliau terima yang disalurkan melalui Kantor Pos Kebon Rojo. Beliau juga akan menerima bantuan permakanan dari pemkot," ujar dia.
Advertisement