Sukses

BPS Jatim: Kunjungan Turis Asing ke Jawa Timur Terendah pada 2020

Untuk Agustus 2020, wisman yang masuk ke Jawa Timur mayoritas adalah warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri, yaitu sebanyak 22 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Pariwisata salah satu sektor paling terdampak karena larangan orang asing masuk wilayah Indonesia mulai April 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur pun mencatat 2020 merupakan tahun dengan jumlah wisawatan asing terendah berkunjung ke Jawa Timur (Jatim) dalam tiga tahun terakhir karena dampak pandemi COVID-19.

"Pariwisata memang merupakan salah satu sektor paling terdampak, karena larangan orang asing masuk wilayah Indonesia yang diterapkan mulai April 2020 dan mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, khususnya ke Jawa Timur," ujar Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan, seperti dikutip dari Antara, ditulis Jumat, (2/10/2020).

Ia menuturkan, pada 2020, jumlah wisawatan mancanegara lebih rendah dibandingkan 2019, yaitu dari 161.216 orang menjadi 34.751 orang pada 2020.

Sedangkan Januari-Agustus 2018 jumlah wisman tercatat 213.155 orang, artinya jumlah wisman periode Januari-Agustus 2020 juga masih lebih rendah.

"Hal ini perlu menjadi perhatian pihak terkait agar jumlah wisman di periode berikutnya kembali meningkat," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kunjungan Turis Turun 78,44 Persen

Untuk Agustus 2020, wisman yang masuk ke Jawa Timur mayoritas adalah warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri, yaitu sebanyak 22 orang.

Jumlah tersebut mencakup 91,67 persen dari total kunjungan wisman ke Jawa Timur pada Agustus 2020, sedangkan dua wisman lainnya merupakan warga negara Malaysia dan Brunei Darussalam.

"Secara kumulatif, jumlah wisman ke Jawa Timur selama periode Januari-Agustus 2020 dibanding periode sama tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 78,44 persen," ujar dia.

Ke depan, ia berhadap ketika kondisi sudah normal dengan tatanan yang baru, diperlukan upaya yang cukup berat untuk memulihkan kondisi pariwisata, khususnya kunjungan wisman ke Jawa Timur.