Sukses

Bunda PAUD di Surabaya Wajib Mengenali Gejala Kawasaki pada Anak Covid-19, Apa Itu?

Pakar kesehatan anak RSUD dr. Soetomo Surabaya Lenny Kartina meminta kepada bunda pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Surabaya mewaspadai ancaman serta dampak penyebaran Covid-19 di lingkungan anak didiknya.

Liputan6.com, Surabaya- Pakar kesehatan anak RSUD dr. Soetomo Surabaya Lenny Kartina meminta kepada bunda pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Surabaya mewaspadai ancaman serta dampak penyebaran Covid-19 di lingkungan anak didiknya. Sebab, persentase tingkat kematian anak penderita Covid-19 di Indonesia lebih tinggi ketimbang negara lain.

Di negara lain, persentase kematian anak yang terpapar Covid-19 antara 0,1 sampai 0,2 persen, sedangkan di Indonesia mencapai 1,1 persen.

“Penularan utama Covid-19 kepada anak-anak diketahui berasal dari keluarga dekat, yakni orangtua atau saudara dalam satu rumah,” ujarnya di Surabaya, seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (4/10/2020).

Terlebih, gejala dan klinis anak yang terinfeksi Covid-19 tidak sama persis dengan orang dewasa. Dari 2.143 anak yang terkonfirmasi positif  dan dilakukan pemeriksaan dalam sebuah penelitian berskala besar menunjukkan 90 persen tidak menunjukkan gejala klinis apapun, gejala ringan, dan sedang.

Oleh karena itu, Bunda PAUD di Surabaya harus mengenali gejala pada anak-anak yang lebih bervariatif, seperti bias gejala saluran nafas, demam, dan ada diare. Ada juga yang memiliki gejala tidak dijumpai pada orang dewasa, yaitu gejala menyerupai penyakit Kawasaki. Gejala penyakit Kawasaki, antara lain, kulit anak muncul bercak-bercak merah, bibir pecah-pecah, mata merah hingga kulit ujung jari yang melepuh.   

"Anak balita yang positif Covid-19 juga bisa menularkan kepada orang lain melalui feses, urin, saliva. Jadi jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan setelah mengganti popok bayi," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini: