Liputan6.com, Jakarta - Pada waktu-waktu tertentu selalu ada beberapa jalur pendakian atau bahkan gunung yang ditutup sementara. Penutupan pendakian ini bukanlah tanpa sebab dan tujuan.
Biasanya karena kondisi cuaca yang ekstrem seperti badai, angin puting-beliung, peningkatan aktivitas vulkanik atau erupsi, kecelakaan pendakian, pemulihan ekosistem gunung serta perbaikan fasilitas pendukung di jalur pendakian yang seringkali menjadi alasan penyebab dilakukannya penutupan gunung tertentu untuk sementara waktu.
Saat ini pandemi COVID-19 membuat sebagian besar  pendakian gunung ditutup sampai keadaan kembali membaik.Â
Advertisement
Baca Juga
Selama pandemi, pendakian gunung ditutup untuk memotong dan menghentikan rantai penyebaran COVID-19. Oleh karena itu, penutupan dilakukan agar tidak lahir klaster baru dari para pendaki.
Kabar baiknya, memasuki akhir tahun ini beberapa gunung kembali dibuka untuk pendakian maupun wisata. Sehingga masyarakat saat ini dapat mendaki gunung kembali dengan syarat tetap mematuhi standar protokol kesehatan dan beberapa peraturan yang ditetapkan pengelola pendakian.
Pembukaan kembali pendakian pun dibatasi mulai dari jalur yang dibuka, jumlah pendaki perharinya dan batas waktu pendakian.
Berikut informasi delapan gunung di Jawa Timur yang sudah kembali dibuka untuk pendakian, dikutip  dari berbagai sumber, ditulis Kamis, (7/10/2020):
1.Gunung Arjuno-Welirang
Gunung Arjuno dan Welirang telah dibuka kembali untuk pendakian per 5 September 2020 disertai dengan diterapkannya adaptasi kebiasaan baru (new normal) oleh pemerintah.
Pembukaan Gunung Arjuno - Welirang dengan menerapkan kuota pendakian dan penerapan protokol kesehatan dalam rangka memutus resiko penyebaran COVID-19.
Dilansir dari akun instagram @tahuraradensoerjo.official, Jalur pendakian yang dibuka untuk umum sementara ini antara lain jalur Gunung Arjuno via Lawang Kabupaten Malang, dan via Sumber Brantas, Cangar. Jalur pendakian via Purwosari dan Tretes masih belum dibuka. Registrasi pendakian dilakukan secara daring melalui laman https://sipenerang.tahuraradensoerjo.or.id
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gunung Bromo
Gunung Bromo telah dibuka per 28 Agustus 2020 dengan penerapan protokol adaptasi kebiasaan baru (new normal). Para pendaki dan wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo, harus mengikuti prosedur standar protokol kesehatan secara ketat.
Di Kawah Gunung Bromo pengunjung masih tidak diperkenankan untuk menaiki tangga Kawah Bromo. Para pendaki dan wisatawan yang akan berkunjung ke Gunung Bromo dibatasi sebanyak 20 persen dari total kapasitas daya tampung biasa sebelum pandemi, atau sebanyak 739 orang per harinya.Â
Terdapat kuota dalam setiap tempat pendakian diiantaranya yaitu Pananjakan di Kabupaten Pasuruan sebanyak 178 orang, Bukit Cinta di Kabupaten Pasuruan sebanyak 28 orang dan Bukit Kedaluh di Kabupaten Pasuruan sebanyak 86 orang.
Kemudian, Savana Teletubbies di Kabupaten Probolinggo sebanyak 347 orang dan Bukit Mentigen di Kabupaten Probolinggo sebanyak 100 orang. Jumlah pengunjung tersebut akan dievaluasi dan ditambah maupun dikurangi sesuai keadaan ke depan.
Untuk pembelian tiket wisata Gunung Bromo dilakukan secara online, di laman https://bookingbromo.bromotenggersemeru.org.
Advertisement
Gunung Semeru
Setelah sekitar satu tahun ditutup, pendakian ke Gunung Semeru kembali dibuka, Kamis (1/10/2020) bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila.
Saat ini, pendakian Gunung Semeru dibatasi sebanyak 120 orang per hari, atau 20 persen dari total kapasitas. Bagi para pendaki yang akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru, harus melakukan booking online pada situs https://bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.Â
Selain itu, para pendaki hanya diizinkan untuk melakukan perjalanan selama dua hari, satu malam. Para pendaki juga wajib membawa surat keterangan sehat dari dokter dan mematuhi standar protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pengelola. Reaktivasi pendakian Semeru dapat ditutup kembali apabila didapati pelanggaran dalam SOP pendakian.
Gunung Ijen
Jalur pendakian Gunung Ijen dan Wisata Kawah Ijen telah resmi dibuka kembali dengan penerapan protokol kesehatan mulai 11 Juli 2020.
Pengunjung dibatasi hanya 225 wisatawan tiap harinya atau 50 persen dari kuota pengunjung sebelum masa pandemi. Kuota dapat bertambah apabila terdapat progres positif penanganan kasus COVID-19. Para pengunjung juga wajib membawa surat hasil rapid test yang nantinya akan diperiksa oleh petugas terkait.
Bagi para pendaki yang hendak mendaki Gunung Ijen maupun ke kawahnya dapat memesan tiket secara online. Tiket dapat dipesan melalui laman https://ijenbluefire.bbksdajatim.org.
Advertisement
Gunung Kelud
Pada 8 Agustus 2020 Gunung Kelud via jalur pendakian Tulungrejo dan Karangrejo sudah dibuka kembali. Pendaki diwajibkan tetap patuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 dan diharuskan selalu gunakan masker dan jaga kebersihan diri, dikutip dari berbagai sumber.
Gunung Lawu
Gunung Lawu via Cemoro Sewu, via Candi Ceto, Cemoro Kandang, dan Singolangu resmi dibuka kembali berdasarkan Surat Edaran Bupati mengenai Bulan Suro satu Muharam yang dikeluarkan pada 18 Agustus 2020, dikutip dari instagram @pgl_cemorosewu.
Pembukaan untuk umum tentunya dengan menerapkan protokol adaptasi kebiasaan baru. Di masa transisi menuju normal baru ini, petugas juga membatasi jumlah pendaki Gunung Lawu dibatasi maksimal 500 orang.
Bagi para pendaki juga diwajibkan untuk membawa surat keterangan sehat, minimal tiga hari sebelum dilakukan pendakian.Â
Â
Advertisement
Gunung Penanggungan
Seluruh jalur pendakian Gunung Penanggungan sudah dibuka kembali bagi para pendaki. Sebelumnya sempat ditutup sementara karena terjadi kebakaran di Gunung Penanggungan pada 24 Agustus 2020, kini seluruh jalur pendakian Penanggungan (via Tamiajeng, via Jolotundo, via jalur Kedungudi, via Telogo) kini sudah dibuka kembali, dilansir dari akun instagram @penanggunganmountain.Â
Bagi para pendaki selain harus menaati protokol kesehatan juga dilarang untuk membuat api unggun, membuang puntung rokok sembarangan dan jika menyalakan kompor dilarang dekat dengan rumput kering.
Gunung Pundak
Pendakian Gunung Pundak Mojokerto juga dibuka kembali dengan mematuhi standar protokol kesehatan pada 7 Agustus lalu dilansir dari akun instagram @tahuraradensoerjo.official.
Para pendaki juga diwajibkan untuk membawa surat keterangan sehat atau bisa juga surat hasil rapid test dengan hasil non-reaktif. Surat rapid test diwajibkan bagi calon pendaki berasal dari zona hitam.Â
Kuota harian untuk pendakian dibatasi hanya 250 orang. Kemudian, satu rombongan hanya boleh berisikan 10 orang pendaki. Registrasi pendakian dilakukan secara daring melalui laman https://sipenerang.tahuraradensoerjo.or.id
Â
Â
 (Ihsan Risniawan-FIS UNY)
Advertisement