Sukses

Warga Lumajang Mendulang Untung dari Limbah Batok Kelapa

Berbekal mesin gergaji, bor, dan amplas, Jauhar menyulap batok kelapa, menjadi kerajinan tangan.

Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari melihat banyak sampah batok kelapa yang terbuang percuma, seorang warga Desa Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur bernama Jauhar mengolah limbah itu jadi kerajinan tangan.

Berbekal mesin gergaji, bor, dan amplas, Jauhar menyulap batok kelapa, menjadi kerajinan berupa pot bunga dengan berbagai jenis, tempat pengeras suara, hingga asbak. Ia tak sendirian. Jauhar dibantu sejumlah karyawan membuat aneka kerajinan dari batok kelapa.

Berbekal mesin gergaji, bor, serta amplas. Batok buah kelapa ini dibuat aneka kerajinan, berupa pot bunga berbagai jenis, mulai dari pot duduk, pot tempel maupun gantung, tempat pengeras suara, hingga asbak.

Ide pembuatan kerajinan batok kelapa tersebut berawal dari, keprihatinan Jauhar melihat melimpahnya sampah batok kelapa, yang terbuang percuma.

Apalagi, Kecamatan Ranuyoso adalah sentra penghasil kelapa. Berbekal kreativitas, Jauhar berinovasi membuat kerajinan berbahan dasar batok kelapa.

"Kita coba untuk membuat yang berbeda, yang pertama, batok yang kita produksi ini, ukurannya 3/4 dari jumlah bulatan, karena kita memanfaatkan batok yang tidak terpakai, atau kelapa yang dimakan tupai itu ya, kondisinya masih utuh, itu yang pertama, kemudian yang kedua varian dari pot itu sendiri yang coba kita buat macam-macam," papar Jauhar, Perajin Batok Kelapa.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Tak Hanya Dijual di Lumajang

Dari coba-coba, kini, dalam sehari Jauhar dapat memproduksi puluhan aneka kerajinan. Harga hasil kerajinan batok kelapa ini bervariasi, mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 10.000 tergantung ukuran.

Tidak hanya melayani penjualan di Kabupaten Lumajang, kerajinan ini juga dikirim ke Jakarta, Bogor, Banjarmasin, serta sejumlah kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Jauhar ingin mengembangkan usaha kerajinan tangannya itu. Ke depan Jauhar berharap, usahanya bisa terus berkembang, karena selain membantu ekonomi keluarga. Usaha kreatif ini bisa menyerap tenaga kerja warga di kampungnya.