Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas warga lumpuh seiring banjir bandang menerjang 1.000 lebih rumah warga yang tersebar di sejumlah permukiman di tujuh desa, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (27/10/2020).
Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa bencana banjir bandang yang dilaporkan terjadi sejak dini hari tersebut.
Baca Juga
Namun, aliran air bah dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa menyebabkan aktivitas warga nyaris lumpuh total.
Advertisement
"Banjir semalam mengakibatkan ratusan rumah terendam bahkan kantor kecamatan, UPT Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Sekretariat PPK Munjungan, Kantor Polsek hingga Koramil juga terdampak banjir," kata Camat Munjungan, Rudijanto, seperti dikutip dari Antara.
Tujuh desa yang terdampak banjir bandang adalah Desa Masaran, Karangturi, Bendoroto, Tawing, Craken, Sobo, dan Munjungan.
Desa yang paling parah terdampak banjir bandang ini adalah Desa Munjungan yang merupakan pusat kota kecamatan di Kecamatan Munjungan.
"Hujan deras yang berlangsung kurang-lebih tiga jam sejak Senin 26 Oktober 2020 mengakibatkan Sungai Bungur tidak mampu menampung debit air, sehingga meluap ke perkampungan," ujar dia.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Belum Ada Laporan Resmi Kerugian Dampak Banjir Bandang
Belum ada laporan laporan resmi kerugian dampak banjir bandang kali ini. Namun, kerusakan tanaman di persawahan, perkebunan serta peternakan ditaksir menyebabkan kerugian akumulatif yang diderita warga mencapai ratusan juta rupiah.
"Arus air yang masuk ke rumah sangat deras, sehingga banyak barang yang di luar rumah yang hanyut," tutur dia.
Selain banjir, sejumlah rumah warga dan beberapa ruas jalan di Kecamatan Munjungan tertimbun tanah longsor. Sedangkan untuk proses pembersihan material longsor masih menunggu bantuan alat berat dari pemerintah daerah setempat.
Advertisement