Liputan6.com, Surabaya- Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sedang mengembangkan skema uji kompetensi bagi lulusan pendidikan vokasi. Tujuannya, supaya sesuai dengan permintaan industri.
Skema uji kompetensi di LSP ITS Surabaya ada tiga jenis, yakni klaster, okupasi, dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
“Namun, dari ketiganya yang paling dikehendaki oleh industri ialah uji kompetensi jenis KKNI karena banyak berbicara skill,” ujar Quality Management Representative LSP ITS, Hendro Nurhadi, seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (3/11/2020).
Advertisement
Baca Juga
Selain program dari Kemendikbud, LSP ITS juga mengembangkan skema secara mandiri untuk bidang prioritas yang lain, misalnya permesinan. LSP ITS bisa mengusulkan lebih dari 30 skema baru dari tiga skema yang sudah ada.
Ia tidak menampik ada kendala dalam penyusunan skema. Penyusunan skema ini berskala nasional, sehingga walaupun yang membuat ITS perlu bersinergi dengan mitra industri dan mitra perguruan tinggi vokasi yang lain.
Kendalanya adalah skema yang dikembangkan memang dapat diterima oleh industri dan bisa dieksekusi semua perguruan tinggi vokasi di Indonesia, tetapi produk skema pertama ini masih jauh dari sempurna.
“Kami berharap seiring dengan waktu akan ada penyesuaian seriring dengan teknologi di bidang konstruksi," ucap pria yang menjabat CEO PUI MIA (Pusat Unggulan IPTEK Mechatronics and Industrial Automation) ITS ini.