Sukses

Debat Perdana Pilkada 2020, Er-Ji: Surabaya Satu-satunya Kota Punya Lab Tes Usap PCR

Calon Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyebut Surabaya sudah mendekati zona kuning COVID-19 atau tingkat risiko penyebaran.

Liputan6.com, Surabaya - Calon Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyebut Surabaya, Jawa Timur  adalah satu-satunya kota yang memiliki laboratorium gratis untuk pemeriksaan kesehatan maupun test swab PCR COVID-19.

”Surabaya sudah beruntung, mendekati kuning. Surabaya satu-satunya daerah, kota dan kabupaten yang memiliki laboratorium swab yang gratis,” ujar Armuji saat debat perdana Pilkada Surabaya 2020, Rabu (4/11/2020) malam.

Yang dimaksud Armuji tersebut adalah Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Surabaya yang ada di Jalan Gayungsari Barat, Nomor 124, Kecamatan Gayungan. 

Laboratorium ini baru diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 16 September 2020. Laboratorium ini diresmikan enam bulan alias setengah tahun setelah pandemi COVID-19 ditemukan pertama kali di Surabaya.

Namu,  berdasarkan rilis catatan tim pemenangan paslon nomor urut dua, Machfud Arifin dan Mujiaman, daerah lain di Sumatera Barat tepatnya di Kota Padang dan Bukittinggi sudah memiliki laboratorium pemeriksaan gratis. Bahkan sudah ada sejak bulan Juni atau tiga bulan setelah pandemi COVID-19 ditemukan di Indonesia. 

Laboratorium di Padang dan Bukittinggi yang berkualitas itu, sehingga Dokter Andani Eka Putra yang menjadi pimpinan lab di Padang diundang ke Surabaya. Ia ”mengajari” Surabaya untuk membentuk lab test swab PCR yang baik.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Debat Perdana Pilkada Surabaya 2020 Usung Tema Masalah COVID-19

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya memperketat protokol kesehatan dalam debat publik perdana pemilihan kepala daerah (pilkada) Surabaya 2020 pada Rabu, 4 November 2020.

Pada debat publik perdana Pilkada Surabaya mengambil tema “Menjawab permasalahan dan tantangan Kota Surabaya di era pandemi COVID-19”.

"Fungsi debat publik menyebarkan profil, visi misi dan program paslon (pasangan calon) serta menggali persoalan yang dibahas saat ini," kata Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi saat media breafing debat publik Pilkada Surabaya di kantor KPU Surabaya, Rabu,4 November 2020, seperti dikutip dari Antara.

Ada dua moderator yang akan memandu dalam debat publik kali ini yakni Helmi Kahaf dan Rina Fahlevi. Sedangkan debat ini disiarkan langsung di YouTube KPU Surabaya, Jtv, TVRI dan SBO Tv.

Adapun panelis yang dihadirkan dalam debat kali ini adalah Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof. Nurhasan, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Dr. Sukadiono, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof. Dr. David S. Perdanakusuma dr SpBP-RE (K), Dr. Romy Hermawan dari Universitas Brawijaya Malang, dan Akhmad Jayadi dari Unair.

Nur Syamsi mengatakan, dalam debat publik pilkada kali ini, pihaknya memperketat protokol kesehatan sebagai anjuran Gugus Tugas COVID-19 Surabaya.

"Yang pasti semua pihak yang ada di debat publik harus menjaga protokol kesehatan, misalnya tidak boleh melepas masker dan menjaga jarak minimal satu meter," ujar dia.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga membatasi peserta yang masuk di dalam ruang debat publik sebagaimana Peraturan KPU. "Paling banyak di dalam ruang paling banyak 30 orang di luar kru TV," ujarnya.

Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.