Liputan6.com, Jakarta - Bermula dari keprihatinan proses tilang di Indonesia marak diwarnai praktik suap dan pungutan liar, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya garap inovasi sistem tilang cerdas yang diberi nama Elang System.
Proyek itu dikerjakan mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) dan Departemen Sistem Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Mahasiswa ini terlibat dalam Tim ION garap inovasi sistem tilang yang diberi nama Elang System.cerdas Ketua Tim ION Muhammad Akbar Makhbubi menuturkan, selama ini tilang dilakukan oleh aparat kepolisian untuk menekan pelanggaran lalu lintas sehingga menghindari ada kecelakaan.
Advertisement
Baca Juga
"Sayangnya, proses tilang di Indonesia masih marak diwarnai dengan adanya praktik suap atau pungutan liar (pungli), sehingga selain memperburuk citra polisi fenomena ini juga memengaruhi hasil Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia di mata dunia," ujar Bobi, sapaan akrabnya, seperti dikutip dari Antara, ditulis Sabtu, (7/11/2020).
Fenomena itulah yang menggerakkan Bobi bersama dua rekannya, yakni Tiara Hikmata Billah dan Raisa Zahra Fadila, untuk mengembangkan sebuah solusi alternatif dari masalah tilang bernama Electronic Tilang System atau yang disingkat Elang System.Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Integrasi Data
Sistem yang berlogokan mata elang ini bekerja dengan mengintegrasikan data input yang berasal dari tangkapan Closed-Circuit Television (CCTV) serta aduan masyarakat.
Elang System memanfaatkan teknologi Deep Learning pada CCTV serta Artificial Intelligent (AI) dalam pengolahan datanya.
"Selanjutnya, hasil olahan data tersebut disajikan dalam basis web serta aplikasi dengan bantuan Framework Laravel," tutur dia.
Â
Advertisement
Keunggulan
Berbeda dengan sistem tilang elektronik yang pernah ada, Bobi berpendapat Elang System tetap memiliki beberapa keunggulan.Â
Keunggulan itu dituangkan dalam fitur web seperti fitur aduan masyarakat guna melaporkan praktik pungli, fitur berita yang diperbarui tiap waktu, hingga fitur pembayaran yang beragam sehingga dapat memudahkan proses tilang bagi masyarakat.
Dari segi kebermanfaatannya untuk pemerintah, hasil tangkapan kamera CCTV juga dapat digunakan untuk melakukan Traffic Counting secara otomatis. Sehingga dapat menghimpun data Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) dan data Matriks Asal Tujuan (MAT) dengan lebih cepat dan akurat. Data-data tersebut merupakan data yang penting dalam perencanaan sistem transportasi.Â
"Jika data-data itu diolah, dapat dihasilkan output berupa Decision Support System (DSS) yang dapat membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan atau kebijakan," ujarnya.
Inovasi yang digagas oleh Tim ION ini berhasil mendapatkan pengakuan di tingkat nasional dengan menyabet medali perak dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Gemastik) XIII dalam kategori lomba Kota Cerdas (Smart City).Â
Gemastik XIII merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Telkom University yang berlangsung secara daring, beberapa waktu lalu.