Liputan6.com, Surabaya - Koordinator Penegakan Hukum (Gakkum) Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto membantah dan menyatakan video viral di media sosial (medsos) Facebook terkait dugaan jenazah pasien positif COVID-19 satu bola matanya hilang adalah hoaks.
Ugas mengatakan, pendarahan yang di medsos tersebut akibat pasien menderita sakit stroke dan darah tinggi, sehingga ada pembuluh darah yang pecah, bukan matanya hilang satu.
“Kami beserta kerabat dan ulama setempat sudah menyaksikan sendiri, kalau jenazah berinisial M (49), warga Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton tersebut mengalami pendarahan dan bukan matanya hilang satu,“ ujar dia, ditulis Sabtu (7/11/2020).
Advertisement
Baca Juga
Setelah semua jelas, lanjut Ugas, jenazah dilakukan pemulasaran secara protokol kesehatan. Petugas akan mencari tahu siapa pengunggah video tersebut karena hal tersebut tidak baik dan meresahkan masyarakat meski unggahan tersebut sudah dihapus .
Satgas COVID-19 juga akan melakukan tracing kepada kerabat atau masyarakat yang kontak langsung dengan jenazah saat itu . "Kita pastinya akan lakukan tracing, karena jenazah positif COVID-19,” ujar Ugas.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Viral Video Jenazah Pasien COVID-19 di Probolinggo
Sebuah video berdurasi 12 detik sempat menggemparkan warga Probolinggo, Jawa Timur. Lantaran dalam video menggambarkan seorang jenazah terkonfirmasi COVID-19 tersebut, terdengar sejumlah perempuan histeris setelah menyaksikan jenazah dipenuhi darah pada kain kafan hingga menutup sebagian mata dan wajah.
Dalam postingan di grup Facebook itu tertulis, orang sakit jantung di bilang corona lur, setelah meninggal mata satunya di congkel lur. hilang matanya lur, lokasinya daerah Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Video itu diunggah pertama kali di grup Facebook oleh akun Bara Bere Bere pada sekitar pukul 10.30 WIB. Lalu 30 menit kemudian unggahan itu menghilang dan kembali muncul dengan pengunggah dari akun berbeda.
Advertisement