Sukses

Alasan KPU Surabaya Gelar Debat Publik Kedua Tak di Hotel

Peserta debat saat pandemi COVID-19 dibatasi protokol kesehatan. Jika di hotel, dikhawatirkan ada pendukung paslon yang menyamar sebagai tamu hotel.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya mengalihkan lokasi debat publik pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dalam Pilkada 2020 pada 18 November dengan pertimbangan keamanan.

Anggota KPU Surabaya Subairi di Surabaya mengatakan debat publik kedua rencananya digelar di Dyandra Convention Center Jalan Basuki Rahmat, setelah debat pertama dihelat di salah satu hotel bintang lima, Senin, 9 Oktober 2020.

"Keputusan itu setelah kita evaluasi dan hasil koordinasi dengan pihak kepolisian," ujarnya, dilansir dari Antara.

Menurut dia, salah satu alasan pemilihan lokasi itu adalah keamanan, karena jika debat digelar di hotel, faktor keamanannya lebih sulit.

Apalagi, peserta debat publik saat pandemi COVID-19 dibatasi dengan protokol kesehatan. Jika di hotel, dikhawatirkan ada pendukung paslon yang menyamar sebagai tamu hotel.

"Kalau di hotel, pendukung sulit dicegah. Mereka bisa berpura-pura jadi tamu," katanya di Surabaya.

Sebaliknya, dengan dialihkan ke Dyandra Convention Center, lokasi tersebut akan mudah diawasi. Bagi mereka yang tidak berkepentingan dilarang untuk berada di sekitar lokasi debat.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Bakal Disiarkan Dua Stasiun Televisi

KPU Surabaya sudah menggelar debat publik pertama di Hotel Marriott pada 4 November 2020. Setelah pelaksanaan debat tersebut, KPU sudah melakukan rapat koordinasi untuk pelaksanaan debat publik kedua.

Debat publik kedua rencananya ditayangkan secara langsung oleh dua stasiun televisi, yakni BBS TV dan Inews TV.

Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai NasDem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.