Sukses

Risma Imbau Warga Waspada Potensi Bencana Alam

Pemkot Surabaya membentuk beberapa titik pos terutama di daerah pantai untuk mengantisipasi dampak terjadinya bencana.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) meminta seluruh pihak waspada dan siap terutama petugas di lapangan dan pos untuk hadapi potensi bencana alam.

Risma menuturkan, berdasarkan ramalan dari BMKG dan BNPB ada potensi bencana yang dipengaruhi faktor cuaca.

"Setiap tahun memang kita melakukan kesiapsiagaan seperti ini. Namun, kali ini sesuai dengan ramalan BMKG dan BNPB, kita akan mengalami La Nina yaitu curah hujan yang cukup deras, kemudian ada badai yang bergerak dari Laut China Selatan sekarang sudah mulai terasa dampaknya terutama di pantai pesisir Kota Surabaya,” ujar dia, saat apel kesiapsiagaan bencana alam,  Jumat, (13/11/2020), seperti dikutip dari instagram@ bpblinmas.

Ia meminta petugas yang di lapangan untuk selalu mengingatkan warga tidak berteduh di bawah pohon, tidak memegang tiang listrik, tidak berada di sekitar sungai terutama anak-anak.

Selain itu bagi warga di sekitar pesisir dan nelayan sementara tidak diperbolehkan untuk berlayar karena gelombang ombak cukup tinggi hingga 20 meter.

"Jadi karena itu, menyarankan untuk mengikuti training, kalau tiba-tiba ada bencana,gempa bumi, kalau kita berada di rumah, kita harus segera berlindung di bawah meja atau bisa keluar dari rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ketika gempa bumi dianjurkan menghitung satu sampai tiga, jika masih terasa gempa harus lari ke tempat tinggi,” tutur Risma

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Siapkan Posko

Selain itu, Risma mengatakan, pihaknya membentuk beberapa titik pos terutama di daerah pantai untuk mengantisipasi dampak terjadinya bencana. Beberapa titik tersebut antara lain di Kecamatan Rungkut, Kecamatan Gunung Anyar, Bulak, Kenjeran dan Benowo.

"Kita ada delapan posko yang ada di tepi pantai Surabaya dan ada 30 pos-pos yang ada di dalam kota kecuali kecamatan dan kelurahan,” tutur dia.

Tim dalam pos yang ada di kelurahan terdiri dari Babinsa dan Babinkamtibmas. Kemudian di Kecamatan ada dari polsek dan koramil. Kemudian 30 pos di luar itu ada satpol PP dan linmas.

Para petugas juga dilengkapi alat-alat pertolongan ringan. Mekanisme kerja petugas masing-masing pos jika ada laporan dari masyarakat, tiap pos akan berkoordinasi melalui HT.

Risma menuturkan, warga Rungkut, Gunung Anyar, Bulak, Kenjeran, Sukolilo dan Benowo telah dilatih penyelamatan diri. Akan ada juga pengumuman dan informasi kepada warga apabila terjadi bencana sehingga warga tinggal menerapkan tindakan yang sudah diberikan ketika pelatihan evakuasi.

 

(Ihsan Risniawan-FIS UNY)