Sukses

Antisipasi Penyebaran COVID-19, Ponpes di Trenggalek Pulangkan 600 Santriwati

Santri ponpes Anwarul Haromain yang dipulangkan telah dinyatakan sehat oleh Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Trenggalek.

Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Anwarul Haromain, Bahrul Munir menyatakan, pihaknya telah memulangkan lebih dari 600 orang santri ke daerah masing-masing. Hal ini sebagai antisipasi risiko penularan COVID-19.

“Sedangkan untuk santriwati hari ini (Senin-red) masih dalam proses pemulangan,” ujar dia, seperti dilansir dari Antara, ditulis Selasa, (17/11/2020).

Langkah ponpes memulangkan santri mengingat dideteksi sebagai klaster dengan 77 orang santri terpapar COVID-19. Bahrul menuturkan, santri ponpes Anwarul Haromain yang dipulangkan telah dinyatakan sehat oleh Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Trenggalek.

Ketika dilakukan tracing atau penelusuran epidemiologi melalui metode tes cepat dan tes usap COVID-19, para santri tersebut tidak reaktif dan tidak terpapar COVID-19. Sementara itu, sebagian lain sempat dinyatakan positif COVID-19, tetapi sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

“Pemulangan ini dilakukan untuk meminimalkan risiko penyebaran COVID-19 agar tidak meluas di lingkungan pondok,” kata dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Didata Satgas COVID-19 Tingkat Desa

Setiap santri Pondok Pesantren Anwarul Haromain yang pulang dan dipulang lebih dulu didata oleh Satgas COVID-19 tingkat desa.

Data itu selanjutnya dikoordinasikan dengan Satgas COVID-19 daerah asal santri. Hal ini untuk pemantauan dan memastikan menjalani isolasi mandiri.

“Saat ini pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 ada 17 santri. Mereka juga dipulangkan, namun wajib menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Joko Rusianto.

Hingga kini, ada 60 orang santri yang dinyatakan positif COVID-19. Mereka harus menjalani perawatan di asrama COVID-19 Trenggalek sampai dinyatakan sembuh. Sedangkan 123 orang santri/santriwati yang reaktif telah menjalani tes usap secara bertahap terhitung Senin, 16 November 2020.