Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya meresmikan Taman Hutan Raya (tahura) Lempung pada Kamis, 19 November 2020. Taman hutan raya ini menambah deretan taman hutan raya di Surabaya, Jawa Timur.
Taman Hutan Raya Lempung di Surabaya ini memiliki luas sekitar 1,9 hektar ini diharapkan menjadi tempat pelestarian alam, tumbuhan dan ternak. Selain dibangun mini boezem, di lokasi ini juga ditanami berbagai jenis tanaman toga serta produktif.
Seperti ginseng, gondosuli, kejibeling hingga temu ireng untuk jenis tanaman toga. Sementara tanaman produktif, di antaranya sorgum, sukun, terong hingga mangga.
Advertisement
Baca Juga
Taman Hutan Raya dibangun karena memiliki berbagai fungsi, yaitu sebagai pelindung sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan maupun satwa asli dan bukan asli serta adanya keunikan panorama alam asrinya.Â
Tahura juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan lestari seperti konservasi, koleksi, edukasi, rekreasi dan secara tidak Iangsung juga dapat meningkatkan segi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Bahkan, tahura tercantum pada Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990.
Bicara soal taman hutan raya, tidak lepas dari pohon yang ditanam. Pada 21 November 2020 ternyata diperingati sebagai hari pohon sedunia. Hari pohon sedunia ini untuk mengingatkan warga pentingnya pohon bagi kehidupan mahluk hidup lainnya.
Mengutip instagram @Surabaya, peringatan hari pohon sedunia juga untuk memerangi pemanasan global, mencegah bencana alam, dan melindungi tempat hidup mahluk hidup di dunia.
Dalam rangka hari pohon sedunia, berikut sejumlah taman hutan raya di Surabaya, yang dikutip dari berbagai sumber ditulis Minggu, (22/11/2020):
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Hutan Kota Balas Klumprik
Taman Hutan Raya yang khas dengan pregolan bambu. Taman yang dibangun sejak 2012 ini memiliki luas 4,3 hektar.
Di sini pengunjung dapat menemukan sekitar 15 ribu tanaman produktif dan tanaman lindung. Tanaman produktifnya meliputi mangga, sawo kecik, belimbing dan juwet.
Sedangkan, tanaman lindungnya seperti merbau, trembesi, sengon dan asem. Selain flora ada juga kolam budidaya lele, nila, dan patin di tengah area hutan.
Hutan Kota Balas Klumprik menyediakan area Bumi Perkemahan. Hutan Kota yang dikenal dengan sebutan Taman Hutan Raya ini terletak di belakang Kantor Kelurahan Balas Klumprik, Wiyung. Dari sekitar 4,3 hektar luas hutan kota, area yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan perkemahan 3.600 meter persegi.
Advertisement
Taman Hutan Raya Pakal
Hutan kota di kawasan Sidorejo, Pakal, Surabaya Barat. Di taman seluas 6 hektar ini terdapat banyak pepohonan yang rindang. Mulai dari mahoni, bakau, sawo kecik, cemara udang, dan akasia.
Hutan Bambu Keputih
Berlokasi di Jalan Raya Marina Asri, Keputih,Sukolilo,Surabaya. Kebun Bambu Surabaya juga dikenal sebagai Kebun Bambu Keputih, karena lokasinya berada di Keputih. Berdiri di area 40 hektar, yang dibagi menjadi Hutan Bambu, Taman Harmoni, dan Taman Ruang Publik.
Bambu-bambu di Hutan Bambu Keputih ditanam rapi berjajar memanjang. Di antara rumpun bambu satu dengan yang lain, membentuk lorong untuk dilewati pengunjung.
Advertisement
Tahura Waru Gunung
Pemkot Surabaya telah menanam sekitar 1.000 pohon antara lain Pohon Matoa, Jambu Air, Sawo, Magga dan Cemara Udang. Penanaman ini untuk menekan banjir dan polusi udara.
Hutan kota di Warugunung ini berfungsi untuk menekan banjir dan polusi udara. Bahkan, pembuatan hutan kota di daerah itu juga diharapkan mampu meminimalkan dampak patahan aktif yang dapat sebabkan terjadi gempa. Dengan ada hutan kota itu, membuat struktur tanah menjadi lebih kuat.
Hutan kota ini diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 1 Februari 2018. Hutan ini sengaja dibuat untuk menangani banjir karena di daerah tersebut sering kali terjadi banjir.
Taman Hutan Raya Lempung
Tahura yang terletak di Jalan Lempung Perdana IV, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep Surabaya ini adalah Tahura baru dan yang ke-10 yang ada di Surabaya.
Taman seluas sekitar 1,9 hektar, ditanami Tanaman produktif dan pelindung ada sekitar 30 jenis. Sedangkan tanaman herbal ada 31 jenis. Total tanaman herbal ada 2.100 lebih jumlahnya.
Untuk yang produktifnya ada 1.200-an dan berbagai jenis tanaman toga. Untuk tanaman toga ada ginseng, gondosuli, keji beling hingga temu ireng. Sementara tanaman produktif, di antaranya sorgum, sukun, terong hingga mangga.
Selain menjadi tempat pelestarian alam dan tumbuhan, Tahura Lempung bisa jadi tempat pelestarian ternak, khususnya ayam.
Â
(Ihsan Risniawan-FIS UNY)
Advertisement