Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Guru Nasional 2020, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, meluncurkan mobil sekolah kelliling.
Hal ini sebagai inovasi untuk mendukung pendidikan di wilayah setempat serta sebagai program sinergis dengan Dinas Pendidikan "Jago Sinau".
"Inovasi yang kami buat memanfaatkan mobil pemberian Bupati Lamongan yang dilengkapi perangkat video dengan guru-guru yang siap memberikan pembelajaran. Diharapkan, inovasi tersebut mampu membantu pemerataan pembelajaran siswa di Lamongan," kata Ketua PGRI Lamongan Rahardjo, Rabu, 25 November 2020.
Advertisement
Ia mengatakan tidak semua daerah dapat secara maksimal mengakses internet, sehingga adanya mobil sekolah keliling ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran di saat pandemi, dilansir dari Antara.
Baca Juga
“Dari pemerintah memang sudah ada bantuan internet, namun belum bisa dilaksanakan secara maksimal di daerah, lembaga, serta siswa yang belum terakses internet. Sehingga PGRI jemput bola datang ke lembaga, kecamatan atau cabang-cabang PGRI, bekerjasama dengan Dispendik di kecamatan," kata Rahardjo.
Ia menuturkan,mobil sekolah keliling merupakan ide yang dicetuskan oleh Smart Learning and Character Center (SLCC) Jatim, tetapi baru Kabupaten Lamongan yang mewujudkan bentuk sekolah keliling tersebut.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Pembelajaran Tatap Muka
Sementara itu, Bupati Lamongan Fadeli memberikan apresiasi terhadap inovasi yang telah dilakukan PGRI Lamongan.
Menurutnya, sekolah tatap muka dianggap sangat penting, terlebih pada wilayah-wilayah terpencil yang kesulitan dalam akses internet.
"Mobil sekolah keliling menuju normal baru ini merupakan inovasi hebat. PGRI melakukan jemput bola ke sekolah-sekolah, terutama sekolah-sekolah yang sulit akses internetnya," katanya.
Sementara terkait dengan pembelajaran tatap muka di Lamongan, Fadeli memastikan jika hal tersebut sedang dipersiapkan untuk dilaksanakan di Kabupaten Lamongan.
"Pembelajaran tatap muka di Lamongan sudah dimulai, namun hanya sekedar uji coba–uji coba karena memang belum boleh. Kemarin sudah diberikan rambu-rambu oleh Kementerian, dan Insya Allah Lamongan siap," demikian Fadeli.
Advertisement