Sukses

Bupati Jombang Positif Terpapar COVID-19, Aktivitas Pemerintahan Tetap Normal

Di Kabupaten Jombang, sejumlah pejabat juga pernah dinyatakan terpapar COVID-19, salah satu Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Ahmad Jazuli pada Juli 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang Budi Winarko menyatakan, aktivitas pemerintahan tetap berjalan seperti biasa seiring Bupati Jombang Mundjidah Wahab dirawat di rumah sakit. Ia dinyatakan positif COVID-19.

“Tetap berjalan seperti biasa.Untuk tracing dinas kesehatan yang melakukan,” ujar Budi, seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/11/2020).

Di Kabupaten Jombang, sejumlah pejabat juga pernah dinyatakan terpapar COVID-19, salah satu Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Ahmad Jazuli pada Juli 2020.

Lalu ada Kepala Dispendukcapil Kabupaten Jombang yang juga dinyatakan positif COVID-19. Seluruh pegawai pun dilakukan tes cepat massal demi mencegah penyebaran COVID-19.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Bupati Jombang Terpapar COVID-19

Sebelumnya, Ema Umiyyatul Chusnah, salah satu putri kandung Bupati Jombang, Jawa Timur Mundjidah Wahab, membenarkan sang Ibunda terpapar COVID-19

Ema menceritakan, sang Ibunda sebelum sakit telah kerja cukup padat dan merasakan gejala tidak enak badan sepulang dari rapat di Kementerian di Jakarta. 

"Berawal dari banyaknya kegiatan, aktifitasnya padat, penuh terus ibu kurang istirahat, terus kecapekan. Keluhan awal, masuk angin, mual, diare, baru kemudian di Swab dan hasilnya positif," tutur dia, Kamis malam, 26 November 2020.

Ema menambahkan, dalam keluarganya dipastikan tidak ada lagi yang terpapar virus corona. Sebab, setelah dinyatakan positif COVID-19, Bupati Jombang itu langsung melakukan isolasi mandiri. "Tidak ada, tidak ada," ujar dia. 

Ema mengungkapkan, sang Ibunda sempat menjalani isolasi mandiri selama 10 hari di rumah dinas, meski pada akhirnya ia juga harus menjalani karantina di rumah sakit di Surabaya. 

"Alhamdulillah, Ibu (Mundjidah) dalam keadaan baik, bagus semua. Beliau tidak memiliki penyakit penyerta," ujarnya. 

Ema menambahkan, selama terpapar sang Ibunda menjalani perawatan di rumah. Namun, karena keinginan sendiri, ia meminta agar mendapatkan perawatan dari rumah sakit di Surabaya. 

"Setelah sempat dirawat di rumah, ibu minta dirawat di rumah sakit. Kalau di rumah sakit SOP nya tidak boleh ditunggu oleh keluarga. Tapi sampai saat ini kondisinya baik," ujar dia.