Sukses

Cinta Berawal dari Pasar, Pemuda Ponorogo Nikahi Nenek 76 Tahun

Cinta pasangan ini bersemi pada Oktober 2020. Cerita cinta Ali dan Yainem ini bermula dari pasar tradisional di Slagung, Ponorogo.

Liputan6.com, Jakarta - Usia tidak menjadi penghalang bagi pasangan ini untuk menikah. Meski berbeda usia 47 tahun, pemuda bernama Ali Nusyahid menikahi Yainem yang berusia 76 tahun di Ponorogo, Jawa Timur.

Perkenalan pasangan ini juga cukup unik. Cinta pasangan ini bersemi pada Oktober 2020. Cerita cinta Ali dan Yainem ini bermula dari pasar tradisional di Slagung, Ponorogo.

"Ya awalnya iseng juga. Ke pasar terus langsung ketemu ibunya ini. Saya Tanya mau atau tidak. Kalau mau ya lanjut. Alhamdulillah,” ujar dia, seperti dikutip dari Antara, ditulis Minggu, (29/11/2020).

Ali yang berprofesi sebagai petani ini melangsungkan prosesi ijab Kabul sederhana di rumah mempelai perempuan di Dusun Bandungan, Slahung, Ponorogo.

Meski proses perkenalan pendek dan jadi bahan pergunjingan orang, Ali tidak peduli dengan hal tersebut.Pria asal Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo ini tetap menikahi Yainem.

Ia sudah mantap dengan pilihannya. Dengan demikian hidup berumah tangga ini akan dia jalani dengan bahagia.

Bahkan ketika acara pernikahan, sanak saudara hadir semua. Para tetangga dan perangkat desa juga hadir, sehingga menimbulkan kesan heboh. Meski demikian, Ali merasa bahagia.

"Terserah orang mau ngomong apa. Yang penting kami bahagia. Semoga saya (bisa) membimbing keluarga,” tutur dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pesan Kepala KUA Slahung

Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Slahung, Tajul Mujahidin menuturkan, selama menjadi kepala KUA sejak 2014, ia baru menemui peristiwa yang menikahkan pasangan dengan perbedaan usia 47 tahun.

“Kalau untuk pembinaan pernikahan, kalau umur sekian (76 tahun) dengan umur sekian (29 tahun) ada yang katakana bisa ada yang katakan sulit,” tutur dia.

Oleh karena itu, Tajul Mujahidin mengatakan kepada mempelai untuk saling menyamakan persepsi. Akan tetapi, Yainem terlihat begitu bahagia. “Setelah kami wawancara, yang bersangkutan, senang begitu ibunya (Yainem) itu punya teman di rumah. Padahal dari latar belakang masing-masing ada perbedaan (usia),” kata dia.

Ia pun turut mendoakan, semoga pasangan beda usia ini bahagia mengarungi hidup berkeluarga. Tajul pun memastikan pernikahan Ali-Yainem sah secara agama dan hukum negara.

“Pernikahan mereka sudah tercatat di KUA Slahung. Persyaratan semua juga sudah dipenuhi. Dan kebetulan Bu Yainem ini tidak memiliki saudara, sehingga saya selaku kepala KUA menjadi wali,” ujar dia.