Sukses

Wali Kota Risma Tambah Koleksi Merpati di Balai Kota Surabaya

Wali Kota Surabaya Risma menjelaskan selama ini sudah keliling ke hampir seluruh belahan dunia, tapi belum pernah melihat merpati yang aneh-aneh semacam itu.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) memborong beberapa jenis burung merpati antara lain American Fantail dan Bhokara untuk dipelihara dan diletakkan di Balai Kota Surabaya.

Ia memborong burung merpati tersebut pada acara pameran dan bazaar Merpati Hias dan Endemik yang digelar oleh Indonesian Fancy Pigeon Community (Ifpc) Surabaya Raya pada Minggu, 29 November 2020.

Pada pameran itu memajang berbagai jenis burung merpati yang unik-unik dari berbagai negara. Saat tiba di acara tersebut, Risma langsung melihat satu persatu jenis burung merpati itu.

Ia pun terheran-heran karena merpati yang dipajang di bazaar itu unik-unik dan lucu-lucu, tidak seperti burung merpati biasanya. "Ini lucu sekali yaa. Pasti bagus banget kalau ini ada di balai kota," ujar dia sambil memegang burung merpati jenis American Fantail, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin, (30/11/2020).

Ia semakin terkejut ketika melihat burung merpati jenis Bhokara, karena kaki dan kepala burung itu bentuknya unik. Akhirnya, dia pun langsung memerintahkan jajarannya untuk membeli beberapa jenis burung itu untuk dipelihara dan diletakkan di Balai Kota Surabaya.

"Subhanallah, luar biasa ya Tuhan menciptakan burung-burung ini dengan berbagai bentuk yang berbeda-beda,” tutur dia.

Pada kesempatan  itu, ia juga mengapresasi kepada para peserta dan penggemar burung merpati atas terselenggaranya acara tersebut.

Ia mengaku, sebelum datang ke acara itu sudah membayangkan merpati yang akan dipajang di bazar tersebut seperti merpati-merpati biasanya yang sudah banyak di Balai Kota Surabaya.

"Tapi ternyata tidak, ternyata merpatinya aneh-aneh. Saya sampek heran kok ada merpati yang seperti itu,” kata dia.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Cerita Risma soal Burung Merpati

Presiden UCLG ASPAC ini juga menjelaskan selama ini sudah keliling ke hampir seluruh belahan dunia, tapi belum pernah melihat merpati yang aneh-aneh semacam itu.

Oleh karena itu, ia yakin pada suatu saat nanti, komunitas itu akan terus berkembang dan akan menjadi komoditi hingga bisa menjadi ladang bisnis.

"Mungkin komunitas ini masih sedikit, tapi ini ramah untuk anak-anak muda, sehingga pasti nanti anak-anak banyak yang tertarik. Jadi, ini harus terus dikembangkan. Bahkan kalau bisa, ini harus terus diadakan setiap tahun supaya lebih bagus,” katanya.

Risma juga menegaskan tidak ada salahnya para pecinta dan penggemar burung merpati itu merawat flora dan fauna. Semakin berwarna dan semakin banyak jenis flora dan fauna di Indonesia, terutama di Surabaya, akan semakin menarik untuk dikunjungi wisatawan.

"Apalagi, kalau kita menyayangi binatang dan tanaman, maka hati kita pasti akan lembut, pasti tidak berani kasar kepada siapapun, karena kalau tidak seperti itu, sudah pasti kita tidak akan bisa merawatnya,” kata dia.

Ia juga menuturkan, di Balai Kota Surabaya itu sudah ada tupai dan merpati serta beberapa jenis burung lainnya. Bahkan, ia memastikan merpati yang dipelihara di Balai Kota Surabaya awalnya hanya 200-an, tapi kini sudah ribuan.

"Terus di rumah dinas saya itu, kalau musim tertentu, ada banyak burung yang bermacam-macam berdatangan, karena di rumah dinas itu ada salah satu tanaman yang bisa dimakan oleh mereka. Kemudian di musim yang lain burung-burung itu pergi," ujar dia.

Oleh karena itu, ia memborong semua jenis burung merpati yang ada di bazar itu untuk dipelihara oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya. Tentu, jika sudah memungkinkan, akan dilepas dan dipelihara di Balai Kota Surabaya seperti burung merpati lainnya.

"Nanti DKPP tak belikan sepasang-sepasang, tolong dirawat ya Pak Herlambang (Kepala DKPP Surabaya)," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Risma Borong Merpati

Ketua iFPC Surabaya Raya, Muhafi, mengatakan Pameran dan Bazar Merpati Hias dan Endemik ini merupakan acara perdana dari iFPC, karena organisasi merpati hias Surabaya ini baru berdiri pada 10 November 2020. Ia menjelaskan tujuan acara ini untuk memperkenalkan merpati kepada masyarakat Surabaya bahwa sebenarnya merpati itu sangat banyak jenisnya.

"Dan ternyata hobi yang baru ini juga diperhatikan oleh pemerintah, sampek Bu Risma hadir sendiri membuka acara ini. Jadi, kami sampaikan terimakasih banyak kepada Bu Risma yang telah menyempatkan waktu hadir ke sini,” kata Muhafi.

Ia juga mengatakan, peserta yang hadir dalam bazar tersebut berasal dari tujuh kabupaten/kota se-Jawa Timur. Bahkan, para pesertanya sekitar 50-an dengan membawa sekitar 200 merpati. “Kalau jenisnya sekitar ada 30 jenis yang kami pajang di bazar ini," ujarnya.

Muhafi juga memastikan Risma itu tidak hanya hadir dan membuka acara tersebut, tapi juga memborong sekitar tujuh pasang jenis merpati yang ada di bazar tersebut, sehingga dia mengaku sangat senang atas perhatian Wali Kota Risma itu.

Oleh karena itu, dia memastikan akan terus mengembangkan komunitasnya itu ke depannya sesuai permintaan Wali Kota Risma.

"Beliau langsung memborong tujuh pasang dari berbagai jenis. Tentu ini perhatian yang sangat luar biasa dari Bu Risma. Terimakasih Bu Risma dan jajarannya," kata dia.