Liputan6.com, Surabaya - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengungkapkan, pihaknya saat ini masih evaluasi rencana sekolah tatap muka.Â
"Iya benar masih dievaluasi, karena kita melihat hasil tes swab, kemarin 4.800 sekian siswa hasilnya ada beberapa siswa yang hasilnya itu keluar positif. Maka dari itu saat ini masih dikaji ulang dan dilihat karena harus ditracing terlebih dahulu semuanya," ujar dia kepada Liputan6.com, Senin (30/11/2020) petang di Surabaya, Jawa Timur.Â
Terkait pelaksanaan sekolah tatap muka, Febri mengatakan, semua itu tergantung dan kembali lagi ke Surat Keputusan Bersama (SKB) menteri, mengenai sekolah tatap muka diberikan kepada daerah masing-masing.Â
Advertisement
Baca Juga
"Ketika daerah mau melakukan seperti itu, ya kembali lagi ke daerahnya. Kalau seandainya daerah yang tidak memerlukan rapid test ya kita tidak tahu, tapi yang di Surabaya kami mencoba untuk melindungi dengan melakukan swab," ucapnya.Â
Disinggung kira-kira kapan sekolah tatap muka di Surabaya, Febri mengatakan kalau pihaknya harus melihat dari hasil evaluasi tim Satgas dan ahli epidemiologi.Â
"Kalau bilang kira-kira, maka mari bersama-sama saling disiplin protokol kesehatan. Pemkot saat ini sedang memasifkan, bahkan hari ini pasar-pasar dan pedagangnya kita swab semuanya. Kita giatkan untuk memutus mata rantai COVID-19," tutur dia.Â
Febri menegaskan, khusus sekolah tatap muka, Pemkot Surabaya masih menunggu hasil evaluasi, apakah memungkinkan atau tidak karena melihat hasil tes usap COVID-19 siswa.Â
"Kalau mau tahu pastinya, kami masih belum bisa menjawab pastinya seperti apa. Menunggu hasil evaluasi dari swab, penilaiannya seperti apa dan nanti ada assesment dulu. Kita juga akan melihat dari Satgas," ucapnya.Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Siswa SMP di Surabaya Mulai Sekolah Tatap Muka pada Awal Desember 2020
Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya akan menerapkan sekolah tatap muka untuk siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya, Jawa Timur pada awal Desember 2020. Namun, penerapan sekolah tatap muka itu hanya 50 persen siswa.
"Insya Allah awal Desember siswa SMP masuk sekolah. Sedangkan siswa SD pada Januari 2021," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Senin, 23 November 2020 seperti dikutip dari Antara.
Dia menuturkan, saat ini semua guru sudah masuk sekolah untuk menyiapkan protokol kesehatan pada sekolah tatap muka diberlakukan.
"Jadi kalau sekolah sudah siap, maka akan ada tim yang akan menelaah kesiapan sekolah itu," kata dia.
Meski demikian, kata dia, sekolah tatap muka di Surabaya tidak bisa dilakukan 100 persen oleh semua siswa, melainkan hanya 50 persen saja, sedangkan sisanya siswa tetap melakukan sekolah daring di rumah.
"Saya belum berani melepas seperti semula," ujar dia.
Saat ditanya soal tes, Risma mengatakan akan ada tes usap untuk para siswa baik SD dan SMP. Saat ini, tes usap baru dilakukan untuk semua guru.
"Untuk guru sudah selesai. Tidak ada guru yang terpapar COVID-19. Sedangkan untuk tes usap siswa nantinya akan dicicil mulai pekan depan. Sedangkan untuk pelaksanaan sekolah tatap muka siswa SD nantinya berbeda dengan SMP karena akan ada pengawasan ketat. "Nanti kita akan evaluasi," ujar dia.
Â
Advertisement