Sukses

Empat Daerah di Jatim Masuk Zona Merah COVID-19, Khofifah Minta Tingkatkan Kewaspadaan

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta Satgas COVID-19 Jatim kembali bekerja keras dan ekstra.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta semua masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan perketat protokol kesehatan setelah empat daerah, yaitu Kabupaten Situbondo, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang dan Kota Batu, kembali menjadi zona merah COVID-19. 

"Saya minta semuanya untuk kembali meningkatkan kewaspadaan dan  disiplin protokol kesehatan, Satgas Covid-19 saya minta untuk bekerja keras kembali dan lebih ekstra. Satgas Covid-19 Jatim bersama Dinkes juga kami minta gerak cepat simultan," ujarnya, Rabu (2/12/2020). 

Khofifah menambahkan, upaya preventif seperti Operasi Yustisi bersama jajaran Polda, Kodam, kejaksaan serta pengadilan akan ditingkatkan kembali untuk meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. 

Hal ini penting dilakukan karena dari data yang ada  terdapat tren kenaikan kasus COVID-19 secara nasional, termasuk Jawa Timur setelah libur panjang.

Melihat dari pengalaman sebelumnya, peningkatan kepatuhan protokol kesehatan mampu membuat 63 persen kabupaten maupun kota di Jawa Timur berhasil menjadi zona kuning COVID-19.  

"Kami telah melakukan koordinasi dengan Forkopimda untuk melakukan operasi yustisi secara masif di berbagai daerah di Jawa Timur, nampaknya protokol kesehatan di beberapa area sudah agak mengendor, jadi kita harus mengencangkan lagi, demi kebaikan bersama," tegas Khofifah. 

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Khofifah Harap Warga Tingkatkan Disiplin Protokol Kesehatan

Orang nomor satu di Pemprov Jatim ini berharap, agar kepatuhan terhadap protokol kesehatan dapat terus ditingkatkan.

Mengingat saat ini di beberapa tempat ditemukan penerapan protokol kesehatan yang mulai mengendor. Hal ini tentu akan sangat berkaitan erat dengan peningkatan kasus COVID-19. 

"Rumusnya kalau protokol kesehatan kendor maka terjadi peningkatan atau lonjakan COVID-19, dan ketika protokol kesehatan kita ketat maka COVID-19 akan melandai, atau turun," tegas Khofifah.Â