Liputan6.com, Jakarta - 11 eksportir terbentuk dari kegiatan export coaching program Jawa Timur (Jatim) yang digelar Februari-Desember 2020.
Kegiatan tersebut kerja sama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur bersama Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementerian Perdagangan.
Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan menuturkan, kegiatan tersebut merupakan satu langkah pemerintah pusat dan daerah untuk saling bersinergi membantu para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) maupun Industri Kecil Menengah (IKM). Hal ini agar UKM dan IKM berhasil ekspor ke negara lain walaupun di tengah pandemi COVID-19.
Advertisement
Sementara itu, produk yang diekspor masing-masing kopi, frozen sweet potato, wood flooring, furniture, mesin pengolah makanan, personal care dan beauty products, cassava flour dan products, wood pellet, wood handicraft, mie kering, dengan pasar tujuan ekspor Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, Australia, Prancis, Arab Saudi, Nigeria, Korea Selatan dan Malaysia, dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 4,7 miliar.
Baca Juga
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah yang sangat penting artinya bagi pelaku usaha di Jawa Timur, tujuannya agar komoditas unggulan di Jawa Timur berhasil memasuki pasar negara lain dengan standar yang sesuai sehingga dapat membantu meningkatkan nilai ekspor nonmigas dan neraca perdagangan non migas Jawa Timur ke depannya," ujar Drajat, seperti dilansir dari Antara, Minggu, (6/12/2020).
Sementara itu, dalam program ECP peserta dibekali materi pembekalan tentang strategi melakukan ekspor, serta diberikan fasilitasi untuk bertemu pembeli di lima negara pada tahap Business Matching.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bantu UKM dan IKM
Masing-masing peserta pada diberikan kesempatan untuk mempresentasikan kelebihan produknya dengan calon pembeli di Australia, Hongkong, Turki, Uni Emirat Arab, serta Nigeria.
Drajat berharap, program ini dapat membantu pelaku UKM dan IKM yang ada di Jawa Timur bisa terus ekspor dan menjalankan bisnis ekspor secara efektif serta melakukan penyempurnaan bisnis dalam segi manajemen, produksi, promosi serta pemasaran.
"Tentunya kami berharap bahwa pada tahun-tahun ke depan, ECP akan terus diadakan di Jawa Timur karena masih memiliki banyak produk unggulan untuk dikembangkan ke pasar luar negeri,” kata Drajat.
Advertisement
Seleksi Ketat
Kepala Balai Besar PPEI, Noviani Vrisvianti mengaku bangga karena ECP Jawa Timur dapat menghasilkan 11 eksportir dari 25 peserta yang telah diseleksi secara ketat di awal proses pendaftaran.
Dirinya berharap peserta yang telah mengirimkan sampel maupun yang sudah kontrak dengan buyer agar segera dapat terealisasi proses ekspornya.
Ia menambahkan Balai Besar PPEI juga akan selalu mendorong dan tetap memotivasi agar para peserta yang belum melakukan ekspor dapat menemukan pasar ekspor yang tepat dan merealisasikannya saat masa mendatang.