Liputan6.com, Surabaya - Ketua tim pemenangan paslon Eri Cahyadi dan Armudji (ERJI) Adi Sutarwijono menyampaikan, memasuki masa tenang Pilkada Surabaya 2020, pihaknya mengajak seluruh tim pendukung dan warga untuk menjaga agar jangan sampai Pilkada Surabaya dinodai oleh praktik-praktik politik uang.
"Mari kita jaga kampung dan perumahan, dengan beronda, patroli, siskamling. Kita halau upaya pihak-pihak tertentu yang ingin menebar uang untuk membeli suara warga,” tutur Adi, ditulis Selasa, (8/12/2020).
Adi menambahkan, warga dan seluruh tim pendukung Eri-Armudji yang menemukan indikasi politik uang agar segera melaporkan ke Polrestabes Surabaya, Bawaslu, maupun tim partai yang siap melakukan advokasi.
Advertisement
"Kami yakin rakyat Surabaya tidak akan mempan dengan praktik politik uang, dan kita akan tunjukkan bersama bahwa kekuatan uang yang ingin menghentikan berbagai program pembangunan Surabaya tidak akan bisa memenangkan kompetisi politik ini,” kata dia.
Baca Juga
Adi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen masyarakat yang terus mendukung pelaksanaan kampanye selama hampir tiga bulan terakhir. Dukungan warga yang terus bersemangat mengikuti kampanye dengan penerapan protokol kesehatan sangat berarti untuk meneruskan pembangunan Kota Pahlawan.
"Terima kasih warga Surabaya yang telah memberi dukungan kepada Eri Cahyadi-Armudji. Kampanye kita selama ini adalah kampanye rakyat. Terima kasih semuanya,” ujarnya.
Adi mengatakan, dukungan rakyat telah tercermin dalam berbagai lembaga survei kredibel yang mengunggulkan Eri-Armudji dengan selisih dua digit dibanding Machfud-Mujiaman.
"Mari kawal sampai 9 Desember, karena kemenangan Eri-Armudji adalah kemenangan rakyat,” ujar Adi yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Machfud Arifin Ajak Relawan Antisipasi Serangan Fajar 9 Desember 2020
Calon wali kota Surabaya nomor urut dua, Machfud Arifin memanfaatkan waktu masa tenang Pilkada 9 Desember 2020, dengan konsolidasi gerakan tim dan relawan, yang digelar secara internal pada Senin, 7 Desember 2020.
Machfud mengaku, pertemuan itu dilakukan tak lain untuk memperkuat gerakan dalam menyambut masa pencoblosan. Ia menuturkan, ada banyak ancaman kecurangan yang bisa saja terjadi saat masa tenang sampai beberapa jam sebelum pencoblosan pada 9 Desember 2020 nanti.
Ia mencontohkan seperti serangan fajar bagi-bagi uang dari tim pasangan calon beberapa jam sebelum pencoblosan untuk mau mencoblos yang memberi uang, kemudian pemberian bansos, kemudian serangan hoaks dan lain sebagainya.
"Kami memberi semangat pada relawan gas pol jangan kendor. Apalagi jangan berhenti di akhir perlombaan untuk istirahat sejenak, apalagi berbalik arah enggak boleh. Walaupun kita luka-luka, berdarah-darah terus kerja keras untuk mencapai kemenangan enggak boleh balik arah dan lemah,” kata Machfud usai bertemu relawan.
Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jatim itu mengatakan, dirinya telah berkomitmen untuk menjaga dan menjalankan segala proses Pilwali ini dengan penuh kejujuran tanpa kecurangan. Sehingga, pemimpin yang dihasilkan nanti benar-benar dari proses yang benar-benar bermartabat.
Selain itu, Machfud mengaku, dirinya saat ini banyak berdoa mengharap hasil terbaik untuk Surabaya. “Kami melakukan upaya doa bersama-sama di seluruh penjuru Surabaya mulai dari relawan dan simpatisan. Kampanye debat sudah tinggal berdoa saja, apapun kita berdoa agar diberikan yang terbaik,” pungkasnya.
Advertisement