Sukses

Polisi Alihkan Lalu Lintas Imbas Jembatan Penghubung Kediri-Trenggalek Ambles

Kerusakan jembatan penghubung Kediri-Trenggalek cukup parah sehingga arus lalu lintas terutama kendaraan besar sementara dialihkan.

Liputan6.com, Jakarta - Jembatan penghubung yang terletak di Desa Boro, Tulungagung, Jawa Timur ambles sehingga hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Dengan demikian, arus lalu lintas dari Kediri menuju Trenggalek lewat Tulungagung dan sebaliknya untuk sementara dialihkan karena tidak bisa dilalui kendaraan bertonase besar.

Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Aristianto Budi Sutrisno menuturkan, kerusakan jembatan cukup parah sehingga arus lalu lintas terutama kendaraan besar sementara dialihkan. Pengalihan arus berlaku untuk kendaraan roda empat atau di atasnya.

Sedangkan kendaraan kecil seperti sepeda motor dan sepeda masih bisa melintas tetapi tetap diimbau untuk berhati-hati.  Jembatan yang ambles ini punya konstruksi baja dengan bentang sekitar 40 meter.

Lokasi jembatan itu di jalur lingkar Kota Tulungagung. Akses tersebut kerap menjadi jalur utama kendaraan besar, baik yang dari arah Kediri menuju Trenggalek dan sebaliknya dari Trenggalek menuju Kediri dan Blitar.

"Arus kendaraan dari Kediri atau Blitar sekarang kami arahkan untuk melewati jalur kota Tulungagung yang memang menjadi jalan utama. Sementara yang dari Trenggalek ke Kediri atau Blitar bisa melewati perempatan Cuwiri belok kanan arah Pasar Ngemplak hingga perempatan RSU lama,” ujar Aristianto.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Anggaran Terbatas, Jembatan Belum Dapat Diperbaiki

Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung Laeli Rahmawati mengatakan, amblesnya jembatan ini sudah dilaporkan ke Plt Kepala Dinas PUPR Tulungagung serta Bappeda dan dinas terkait. "Sementara, jembatan kami beri rambu. Hanya dapat dilintasi kendaraan roda dua," ujar dia.

Laeli mengatakan, “detail engineering design" (DED) untuk pemeliharaan lantai jembatan tersebut sudah direncanakan.

Bahkan, perencanaan ini sudah ia usulkan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) 2020. Namun, karena keterbatasan anggaran, rencana perbaikan belum dapat terealisasikan.

"Sudah kami usulkan (perencanaan pemeliharaan lantai jembatan). Menyusul amblesnya jembatan pada tiga bulan lalu yang sebenarnya sudah kami tambal," ujar dia.