Sukses

Sepak Terjang Machfud Arifin dan Visi Misinya di Pilkada Surabaya 2020

Jumlah pengusung yang besar pada pasangan MAJU membuat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyebut partainya (PDIP) ‘dikeroyok’ delapan partai.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kontestan di Pilkada Surabaya 2020, Irjen. Pol. (Purn.) Machfud Arifin adalah seorang purnawirawan perwira tinggi polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolda Jatim pada periode 12 Desember 2016-13 Agustus 2018.

Pria kelahiran Ketintang, Gayungan Surabaya pada 6 September itu menyelesaikan pendidikan kepolisian di AKABRI pada 1986. Kemudian melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Kepolisian (STIK-PTIK) dan lulus pada 1994.

Karier panjang Irjen. Pol Machfud Arifin bermula saat dirinya bertugas sebagai Kasat Serse Polres Belitung Polda Sumsel. Pernah menjabat tiga kali sebagai Kapolda yaitu Kapolda Maluku Utara, Kapolda Kalimantan Selatan. Kariernya di kepolisian berakhir saat dirinya menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri.

Diketahui, gelaran Pilkada Surabaya 2020 yang akan diselenggarakan pada 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Pasangan dengan nomor satu, Eri Cahyadi-Armuji dan nomor urut dua Machfud Arifin-Mujiaman.

Pasangan MAJU (Machfud Arifin-Mujiaman) diusung delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem, serta didukung partai norparlemen yaitu Partai Perindo.

Partai pengusung pasangan MAJU terbilang cukup besar dibanding pasangan nomor urut satu yang hanya diusung dua partai yaitu partai PDI Perjuangan dan PSI. Meski demikian, pasangan ini juga didukung enam partai nonparlemen, yaitu Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Jumlah pengusung yang besar pada pasangan MAJU membuat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyebut partainya (PDIP) ‘dikeroyok’ delapan partai.

"Walah rek, aku dulu cuma didukung satu partai saja, aku dulu sendiri lho," kata Risma, usai deklarasi Eri Cahyadi-Armuji, di Taman Harmoni Surabaya, Rabu, 2 September 2020.

Menanggapi hal itu, Machfud menyebut itu sebagai simbol kebersamaan dan kerukunan warga Surabaya lantaran kedelapan parpol tersebut punya latar belakang dan basis masa yang berbeda.

"Konstituen delapan parpol itu ada yang berbasis tradisional, rasional, dan nasionalis-religius. Sehingga seluruh elemen masyarakat atau konstituen ini bersatu padu melakukan tekad dan komitmen perubahan untuk Surabaya," ujar Machfud.

Berikut sejumlah visi misi Machfud Arifid saat debat pilkada Surabaya 2020:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Visi Misi Machfud Arifin-Mujiaman Saat Debat Publik Pertama

Pasangan calon nomor urut dua Machfud Arifin-Mujiaman menuturkan, Surabaya memiliki potensi besar dengan akses pelabuhan dan bandar udara internasional. Dalam kesempatan itu, Machfud juga mengapresiasi kepada para wali kota sebelumnya yang sudah berbuat terbaik.

Dengan kemampuan fiskal Rp 10 triliun, menurut Machfud Arifin Surabaya sudah selayaknya naik kelas.

"Surabaya di jantung kota dengan keindahan taman, tapi warga Surabaya berhak mendapatkan pelayanan dasar lebih baik terutama saat pandemi,” ujar dia.

Meski demikian, Machfud menuturkan, di Surabaya masih ditemukan disparitas dan diskriminasi layanan pendidikan dan kesehatan, masih banyak rumah tak layak huni.

"10 ribu KK tak memiliki jamban,Masih banyak pasar tradisional kondisi memprihatinkan, 10 tahun Pasar Turi. Kemampuan COVID-19 belum terintegrai, angka kematian 1.100 jiwa, penataan tata ruang tumpang tindih dan surat ijo. Dengan visi Surabaya lebih maju, aman dan berkeadilan, tekan ketimpangan jadi keadilan,” ujar dia.

Selain itu, Machfud Arifin juga menyampaikan sejumlah program unggulan dengan pemberdayaan stimulus Rp 150 juta per RT, 100 ribu penyediaan lapangan kerja, revitalisasi pasar dan kebangkitan Pasar Turi.

3 dari 4 halaman

Visi Misi Machfud-Arifin Saat Debat Publik Kedua

Pasangan calon nomor urut dua Machfud Arifin-Mujiaman memiliki visi misi menjadikan Surabaya maju, nyaman dan berkeadilan.

Calon wali kota nomor urut dua Machfud menuturkan, pihaknya akan menjadikan Surabaya maju, nyaman dan berkeadilan. Machfud menyampaikan program antara lain data terpadu yang transparan, akurat dan terintegrasi menjadi dasar pelayanan terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Data percepatan pengentasan kemiskinan belum terintegrasi dengan baik antara pemerintah kota dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, bertekad membangun data center dan pengelolaan big data yang terintegrasi,” ujar dia.

Menurut Machfud, jumlah pengangguran terbuka di Surabaya sekitar 150 ribu orang, 26 ribu UMKM, baru sekitar 4.000 yang mendapatkan pendampingan dari Pemkot Surabaya.

Ia mengatakan, pihaknya juga akan mewujudkan 100 ribu lapangan kerja baru, stimulus inkubasi UMKM, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berbasis RT dengan nilai Rp 150 juta.

"Pemberian BLT Rp 1 juta per KK. Untuk memastikan pelayanan terbaik kepada masyarakat akan berkantor di 154 kelurahan secara berkala seperti Kelurahan Kutajaya, Simolawang, Tambaksari, Bulak, Benowo,” kata dia.

4 dari 4 halaman

Visi Misi Machfud-Mujiaman Saat Debat Publik Ketiga

Calon Wali Kota nomor urut dua Machfud Arifin menuturkan, visi misi yang disusun untuk mewujudkan warga Surabaya yang makmur. Hal itu berdasarkan kajian mendalam. Ia menuturkan, salah satu mewujudkan warga yang makmur dengan berkoordinasi dan berkorelasi yang kuat dengan pemerintah pusat.

“Kami juga fokus melakukan percepatan agar mengalami lompatan besar, penanganan COVID-19 bidang kesehatan, sosial, pemulihan ekonomi menjadi prioritas masa pengabdian kami. Dibutuhkan sinergi upaya memperkokoh negara,” kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen mewujudkan Surabaya untuk semua. “Surabaya sebagai Kota Pahlawan menjadi rumah bersama, tempat tinggal nyaman tanpa bedakan suku dan ras, antargolongan, penguatan karakter harus ditanamkan, bersama tokoh masyarakat, kita sosialisasikan budaya terbuka, egaliter, dan demokratis,” ujar dia.

Machfud menuturkan, bentuk keragaman yang dimiliki juga merupakan karakter budaya Indonesia dan memperkokoh persatuan.