Sukses

Wakil Wali Kota Probolinggo Soufis Subri Meninggal Setelah 19 Hari Berjuang Lawan COVID-19

Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri meninggal dunia karena COVID-19 pada Rabu, 9 Desember 2020 pukul 06.30 WIB.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dan Hubungan Masyarakat (Humas) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya, dr Pesta Parulian Maurid Edward SpAn membenarkan kabar duka mengenai meninggalnya Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri.  Ia meninggal dunia karena COVID-19.

"Iya benar. Meninggal di RSUD dr Soetomo," ujar dr Pesta saat dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Rabu (9/12/2020). 

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kominfo Kota Probolinggo Aman Suryaman. Dia menyampaikan Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri tutup usia pada Rabu, 9 Desember 2020 pukul 06.30 WIB, setelah dirawat selama 19 hari di RSUD dr Soetomo Surabaya karena COVID-19.

“Bapak Wawali (Subri) meninggal dunia. Semoga amal ibadahnya diterima dan diampuni segala kesalahan dan husnul khotimah. Kabar duka ini saya dengar langsung dari Bapak Wali Kota,” ujarnya. 

Wawali Subri pertamakali merasakan keluhan demam dan nafsu makan menurun pada 11 November 2020 sepulang dari perjalanan dinas di Bandung. Kemudian 14 November mulai mengalami batuk, pada 15 November 2020, badannya panas.

Ia berinisiatif sendiri setelah berkonsultasi dengan Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, wawali kelahiran 30 April 1973 itu mendatangi RSUD dan menjalani serangkaian pemeriksaan. Pada 18 November hasil thorax clear dan normal.

Mengutip Antara, Soufis Subri sempat beraktivitas di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan menerima kunjungan DPR RI pada Rabu, 18 November 2020. Kemudian ia ikuti rapat paripurna DPRD dan kondisinya sudah kurang sehat. Akan tetapi, ia tetap berusaha menjalankan tugas.

Kemudian pada 20 November 2020, wawali mengeluhkan demam yang tak kunjung turun. Tindakan pemeriksaan pun dilakukan dengan swab antigen yang hasilnya positif COVID-19. Saat foto thorax ulang hasilnya pneumonia bilateral kemudian dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh.

Dua hari kemudian, pada 22 November 2020, Wawali Subri mengeluh sesak nafas setelah makan siang. Karena kondisinya, maka wawali dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. Saat tiba disana kondisi tarik nafasnya tinggi dengan saturasi oksigen cukup tinggi.

Aman Suryaman mengungkapkan, berdasarkan penjelasan tim medis RSUD Dr Soetomo beberapa waktu lalu, perjalanan infeksi yang dialami Wawali Subri begitu cepat.

"Semua terapi sudah diberikan selama menjalani perawatan di sana, pemasangan ventilator hingga ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) sesuai persetujuan keluarga,” ujar dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Bakal Dimakamkan di Makam Keluarga Besar

Sementara itu, Wali Kota Hadi Zainal Abidin menjelaskan ia mendengar kabar tersebut dari Plt Direktur RSUD dr Abraar HS Kuddah lalu disampaikan ke pihak keluarga besar Wawali Subri.

"Jadi, saya dengar tadi pagi (Rabu pagi), Plt Direktur RSUD menginformasikan kalau wawali sudah menghadap Sang Khalik. Rencana pemakaman di Kebonsari Kulon, kami siapkan lokasi pemakamannya berkoordinasi dengan tiga pilar,” ujar Habib Hadi.

Dia menegaskan, pihaknya sedang menunggu proses dari Surabaya. Sesampainya di Kota Probolinggo sekitar pukul 10.30 WIB. 

"Kami akan memberikan penghormatan terakhir di kantor pemkot untuk dilakukan sholat jenazah dengan menerapkan protokol kesehatan. Pukul 11.00 WIB, pemberangkatan ke makam keluarga besar di Kebonsari Kulon,” ujarnya.