Sukses

Perabot dari Drum Bekas Karya Perajin Jember Tembus Pasar Jepang

Berkat kerja keras, perajin Jatmiko Wahyudi, warga Pakusari, Jember mampu sulap drum bekas jadi perabot rumah tangga berjual tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Perabot rumah tangga dari drum bekas perajin di Jember, Jawa Timur mampu tembus pasar Korea Selatan dan Jepang.

Berkat kerja keras, perajin Jatmiko Wahyudi, warga Pakusari, Jember mampu sulap drum bekas jadi perabot rumah tangga berjual tinggi.

Drum bekas yang tak menarik, bisa disulap menjadi perabot rumah tangga unik, seperti lemari, dan meja kursi. Awalnya Jatmiko hanya membuat perabot dengan bahan limbah drum bekas, hanya untuk koleksi sendiri, tetapi ternyata banyak yang suka.

Untuk membuat drum menjadi perabot rumah tangga, prosesnya cukup mudah. Drum bekas dipotong, dan dibentuk sesuai desain yang diinginkan. Selanjutnya dihaluskan dan dicat, agar terlihat lebih menarik.

Produksi drum bekas ini banyak dipesan, untuk memperindah interior rumah, maupun pengelola kafe, dan resto. Selama masa pandemi COVID-19, produksi drum bekas justru meningkat tajam.

"Sebetulnya kita buat itu bukan untuk komersial, tapi dibuat hanya untuk kepentingan sendiri, jadi ada sisa tong, kita potong-potong, kita gunain sendiri begitu saja, lama kelamaan kok banyak temen-temen juga yang main ke tempat kita, terus suka itu akhirnya, akhirnya mereka minta dibikinin, kita bikinin satu set, dua set, selanjutnya juga temen-temen yang lain juga ngikut-ngikut, akhirnya menjadi suatu proses yang komersial," ujar Jatmiko Wahyudi, Perajin Drum Bekas dari Jember, dilansir dari Liputan6, 4 Desember 2020.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Banyak Peminat

 

Satu set meja kursi dari bahan drum bekas ini, dijual Rp 2,5 juta. Selain banyak dipesan di Jawa dan Sumatera. Kerajinan drum bekas ini, juga diekspor ke Korea Selatan dan Jepang.