Liputan6.com, Jakarta - Lahan pekarangan terbatas tak membuat Warga Simorejo, Surabaya, Jawa Timur ini patah semangat untuk mengembangkan bibit tanaman. Dengan lahan pekarangan terbatas, Sulistyo, Warga Simorejo ini mampu menghasilkan uang jutaan rupiah dari hasil budi daya buah tin di pekarangannya.
Di atas bangunan rumah berukuran 5x7 meter di perkampungan padat penduduk di Simorejo 13B, Surabaya terdapat buah tin.
Sulistyo mulai menanam buah tin atau buah surga dalam pot sejak 2007. Berkat ketekunan, Sulistyo kini memiliki 250 jenis tanaman yang berhasil dibudidayakan.
Advertisement
Baca Juga
Pertama kali bibit buah surga atau dalam bahasa ilmiah disebut ficus carica ini didapat dari teman, Warga Jeddah, Saudi Arabia. Selanjutnya mulai impor bibit buah tin dari berbagai negara.
"Saya tertarik dengan buah tin ini, 17 Januari 2007, jadi saat itu saya lagi menjalankan ibadah di Tanah Suci waktu itu, dan sampai hari ini saya tetep menggeluti, dan 2007 itu saya berusaha mencari dan mendapatkan tanaman ini, dan Alhamdulillah saya ketemu sama putranya orang Jeddah, jadi saya kontak-kontakan dengan orang Jeddah, selama 2007 itu, saya hanya memperkenalkan, jadi baru 2008 bisa saya ambil profit-nya,” ujar Sulistyo Wahono, Pembudidaya Buah Tin, seperti dilansir dari Liputan6, 19 Desember 2020.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mengenalkan Buah Tin Melalui Pameran
Dari ratusan variasi buah tin, Sulistyo kini serius mengembangkan buah tin varian khurtmani, yellow giant kasha, jolly tiger varigata, bardisotte negra rimada dan ucr karena diyakini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Sulistyo mulai mengenalkan tanaman tin ke Warga Surabaya melalui pameran. Kini peminat tanaman buah tin merambah hingga luar kota Surabaya, bahkan dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Taiwan, Hong Kong dan Timor Leste.
Harga bibit tanaman tin dijual mulai Rp 100 ribu hingga Rp 5 juta. Selain menjual bibit buah tin, Sulis juga mengembangkan buah tin menjadi produk olahan seperti teh, manisan buah tin, selai, dan coklat buah tin.
Advertisement