Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas sebuah wadah penampung hasil tangkapan laut yang menjamin kenaikan harga jual hasil tangkapan laut para nelayan.
Kolaborasi tiga mahasiswa ITS dari Departemen Teknik Kelautan, Departemen Sistem Informasi dan Departemen Matematika menggagas rumah pesisir.
Rumah pesisir ini sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di Desa Tambak Cemandi, Sidoarjo, Jawa Timur. Rumah pesisir itu digagas oleh Ilham Kharisma Prayoga, Dewi Septima Br Pelawi dan Sekar Nur Saraswati yang tergabung dalam Tim Dua Lenter.
Advertisement
Baca Juga
Ketua Tim Dua Lentera, Ilham Kharisma Prayoga menuturkan, ide awal inovasi ini berawal dari banyaknya hasil tangkapan nelayan yang hanya bermuara pada pengepul, sehingga memiliki harga yang cukup rendah.
Selain itu, banyak juga hasil tangkapan yang tidak bisa dijual ke pengepul karena keterbatasan pengepul, sedang hasil tangkapan laut melimpah.
"Sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap penghasilan nelayan setempat,” ujar dia, seperti dilansir dari laman ITS, ditulis Senin, (21/12/2020).
Ilham menyebutkan, atas dasar masalah tersebut ia dan tim membuat sebuah wadah bagi seluruh nelayan dan masyarakat Desa Tambak Cemandi. Wadah ini digunakan untuk memberdayakan secara mandiri melalui rumah produksi.
"Sehingga hasil laut di Desa Tambak Cemandi ini memiliki kualitas terjamin yang sesuai dengan segmen pasar tertentu,” ujar dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Hadir Rumah Marketing
Ilham menuturkan, rumah produksi yang dibuat ini tidak serta merta hadir sendiri, tetapi juga akan dilengkapi dengan kehadiran Rumah Marketing. Yakni merupakan bagian dari Rumah Pesisir yang akan berfokus pada hal marketing dan tata kelola Rumah Pesisir secara keseluruhan.
Menurut Ilham, Rumah Marketing ini akan memberdayakan anak muda setempat dalam membantu masyarakat dan para nelayan.
Sebab melihat kapabilitas dan tingkat antusiasme pemuda setempat terhadap pembangunan desa yang cukup tinggi, mereka akan mendapatkan pembekalan sehingga luaran dalam jangka panjang, Rumah Pesisir akan dirancang mandiri dan dikelola sendiri oleh masyarakat dan nelayan di Desa Tambak Cemandi dengan bantuan para pemuda setempat.
Menariknya, lewat Rumah Marketing inilah keunggulan Rumah Pesisir ini berasal. Sebab di Rumah Marketing ini letak pusat branding hasil tangkapan laut para nelayan. Sehingga masyarakat setempat dapat menikmati hasil tangkapan yang maksimal secara mandiri dengan peran pemuda setempat di dalamnya.
"Jadi ketika pengusung sudah tidak terlibat lagi, mereka bisa berdiri sendiri melalui kolaborasi nelayan dan pemuda setempat," ujar dia.
Advertisement
Diharapkan Bantu Ekonomi Masyarakat
Saat ditanya realisasi ke depan, Ilham membeberkan bahwasannya Rumah Pesisir yang digagas ini akan dijalankan oleh pengusung selama maksimal lima tahun lamanya dengan bantuan pemerintah setempat. Nantinya setelah pendampingan dilakukan, masyarakat akan siap untuk berdiri sendiri sebagai sebuah lembaga atau perusahaan lokal yang berfungsi untuk mengelola hasil tangkapan laut yang lebih terorganisir.
"Harapannya, mereka juga siap untuk menjadi supplier hasil tangkapan laut ke seluruh Indonesia,” ujar dia.
Berkat jerih payah selama hampir dua bulan lamanya, tim Dua Lentera ITS ini pun berhasil membuahkan hasil manis.
Lantaran gagasan Rumah Pesisir ini mampu meraih juara kedua pada kompetisi yang bertajuk Upgrading of Social Awareness (USA), dengan salah satu rangkaiannya adalah National Masterplan Competition 2020, beberapa waktu lalu.
Di akhir, Ilham berharap, gagasan Rumah Pesisir yang dibuatnya ini dapat membantu peningkatan perekonomian masyarakat dan nelayan di Desa Tambak Cemandi, Sidoarjo. Sehingga program pengabdian masyarakat yang dilakukannya dapat berdampak bagi masyarakat setempat.
"Harapannya, Rumah Pesisir ini dapat menjadi lentera baru sebagai langkah untuk menyambung asa masyarakat Desa Tambak Cemandi,” ujar dia.