Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) mengaku diberitahu untuk menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara pada Senin siang, 21 Desember 2020. Saat itu, Risma sedang menghadiri webinar untuk peringatan Hari Ibu.
“Senin siang jam 3, webinar Hari Ibu. Beliau sampaikan besok ke istana. Selasa pagi sudah di Jakarta," ujar Risma, Rabu (23/12/2020), usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara.
Risma menuturkan, pihaknya mendapatkan tugas untuk merealisasikan bantuan untuk kuartal IV 2020 dan awal Januari 2021.
Advertisement
Baca Juga
"Kementerian Sosial ini yang diperintahkan pertama sangat urgent bagaimana realisasi bantuan triwulan IV dan awal Januari 2021 itu minggu pertama harus bisa keluar,” ujar dia.
Mengutip Antara, Kementerian Sosial mendapatkan pagu Rp128,927 triliun untuk program Perlindungan Sosial Pemulihan Ekonomi Nasional akibat COVID-19 dari total anggaran Rp695 triliun pada 2020 sedangkan pada APBN 2021, sektor perlindungan sosial mendapat anggaran senilai Rp408,8 triliun.
"Berkaitan dengan pergerakan ekonomi nasional karena itu kami harus kerja keras, bulan pertama Januari 2021 segera tersampaikan kepada penerima bantuan," ujar dia.
Selanjutnya program pemberdayaan. Risma menuturkan, pihaknya menjaga bantuan tersebut kemudian berimplikasi dengan terukur dan terdampak kepada kesejahteraan masyarakat.
"Ada mekanisme pembinaan kami tak bisa sendiri, gandeng gubernur, kepala daerah, perguruan tinggi setempat karena yang mengetahui bagaimana persis masalah di daerahnya," ujar dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Risma Antisipasi La Nina
Selain itu, Risma juga mengantisipasi bencana karena kondisi cuaca. “Antisipasi ramalan BMKG ada La Nina, curah hujan tinggi, pengaruh sangat tinggi akan berimplikasi kepada hasil produk pertanian dan yang lain itu harus diimbangi supaya tidak terjadi kelaparan,” ujar dia.
Risma menambahkan, pihaknya juga akan memperbaiki data penerima bantuan sosial. Pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk perbaharui data. “Data penting untuk bantuan, pasti ada selisih karena diupdate, ada yang meninggal dan pindah itu yang harus kita tangani. Kita akan lakukan dengan transparan,” ujar dia.
Ia menuturkan, transaksi bantuan juga dalam bentuk elektronik dan dilakukan transparan. “Kami akan lakukan dengan transparan tidak ada lagi tunai. Gunakan transaksi secara elektronik,” ujar dia.
Advertisement