Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 840 rumah warga di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur masih terendam banjir dengan ketinggian berbeda akibat luapan Kali Lamong meski banjir mulai surut.
Banjir luapan Kali Lamong juga merendam area persawahan dan tambak milik warga. Akses jalan antarkecamatan juga terganggu akibat yang melanda 16 desa tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Tarso Sagito menyatakan meski berangsur surut, pihaknya tetap siaga memantau kondisi anak sungai bengawan solo ini.
Advertisement
"Kami tetap memantau perkembangan air. Kami juga sudah menyalurkan bantuan sembako dan logistik ke titik banjir," katanya, Sabtu (2/1/2021), dilansir dari Times Indonesia.
Baca Juga
Tarso menambahkan, desa yang paling parah terdampak banjir adalah Desa Tambak Beras. Jalan lingkungan sepanjang 800 meter tergenang air setinggi 40 sentimeter.
Di sana, ketinggian air lebih dalam di jalan poros desa, tergenang air dengan ketinggian 50 sentimeter sepanjang 2.500 meter. Sebanyak 300 rumah terendam. Begitu juga area tambak, makam dan sekolah dasar.
"Jalan Raya Tambak Beras dan Morowudi ketinggiannya 15 sentimeter, bisa dilalui kendaraan tapi harus pelan-pelan," ucapnya.
Sementara di Desa Guranganyar area persawahan, tambak tergenang air. 270 rumah tergenang air dengan ketinggian 30 sentimeter akiban banjir luapan Kali Lamong yang masih merendam ratusan rumah di Gresik.Â
Â
Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini