Sukses

5 Destinasi Wisata Alam Keren di Ponorogo

Ponorogo memiliki tempat-tempat wisata alam yang memesona.

Liputan6.com, Ponorogo - Ponorogo terkenal dengan julukan kota reog. Dari kota kecil yang indah ini kesenian reog berasal. Ponorogo juga disebut sebagai kota santri karena memiliki banyak pondok pesantren. Salah satu yang terkenal adalah Pondok Darussalam Gontor.

Tak ada pantai di Ponorogo karena posisinya di tengah-tengah. Namun Ponorogo memiliki tempat-tempat wisata alam yang memesona. Panorama alam dengan keasrian yang masih terjaga, Ponorogo menjadi tempat tujuan wisata baik warga lokal maupun luar daerah. 

Berikut lima wisata alam unggulan di Ponorogo.

1.Telaga Ngebel

Salah satu tempat wisata yang populer di Ponorogo adalah Telaga Ngebel.Telaga ini terletak di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo dengan jarak sekitar 30km dari pusat kota.

Telaga ini merupakan telaga alami yang berada di lereng Gunung Wilis dengan ketinggian 734 meter di atas permukaan laut serta suhu kisaran 20-26 derajat. Tidak mengherankan jika tempat ini banyak dikunjungi karena kesejukannya ditambah rindangnya pepohonan di sekitar telaga yang masih asri.

Di tempat ini kita bisa berkeliling telaga menggunakan kendaraan pribadi, banyak spot-spot menarik yang disediakan untuk merekam momen spesial. Untuk masalah makanan jangan khawatir, karena banyak warung serta resort di sepanjang telaga.

Dalam hal wahana, Telaga Ngebel juga menyediakan perahu bebek dan juga perahu boat bagi pengunjung. Selain itu pengunjung juga bisa melakukan hobi mancing di tempat ini. Hal menarik lainnya adalah setiap tanggal 1 Suro di ngebel selalu mengadakan ritual yakni larung sesaji.

 

Saksikan Video Pilihan Ini

2 dari 3 halaman

Air Terjun Ciamik

2. Air Terjun Pletuk

Air Terjun Pletuk terletak di Dusun Kranggan, Desa Jurug, Kecamatan Sooko. Air terjun disebut masyarakat sebagai Coban Temu dengan ketinggian sekitar 30 meter dan berada di 450 meter di atas laut. Panorama yang ditawarkan di sini adalah sekeliling kawasan yang masih terjaga berupa pohon-pohon pinus.

Pada 2017 lalu tempat ini kembali dibuka dengan menambah wahana yakni spot foto serta rafting. Sebenarnya kendaraan bisa masuk sampai lokasi tapi jalan aspal yang sudah rusak membuat medan terasa lebih sulit. Namun perjuangan akan terbayar dengan keindahan yang ada.

3. Mlokosewu

Tempat wisata Mloko Sewu ini terletak di Dusun Prumbon, Desa Pupus, Kecamatan, Ngebel, Kabupaten Ponorogo dengan ketinggian 800 mdpl. Tempat ini cukup dekat dengan lokasi Telaga Ngebel. Dari atas sini kalian bisa melihat Telaga Ngebel yang dikelilingi oleh bukit-bukit.

Selain itu, Mlokosewu juga bisa dijadikan tempat untuk melihat sunset. Lokasi wisata ini berada di kawasan hutan pinus Ponorogo, banyak spot foto yang disediakan dan juga kalian bisa menemukan bunga-bunga cantik yang memenuhi sekitar lokasi.

 

 

3 dari 3 halaman

Khasiat Banyu Anget

4. Tirto Husodo

Kolam Tirto Husodo ini berada di Desa Wagir Lor, Ngebel sekitar 25 km dari pusat kota Ponorogo. Kolam ini merupakan sumber air panas alami yang berada di bawah sekitar jembatan, lokasi ini biasa dikenal dengan Banyu Anget.

Tempat ini cocok untuk pengunjung yang ingin berendam untuk menghilangkan penat. Poin tambahan, karna lokasi ini berada di sekitar area persawahan menambah kesan asri serta dapat merilekskan pikiran.

5. Air Terjun Coban Lawe

Coban Lawe merupakan air terjun yang berlokasi di Desa Krisik, Pegunungan, Krisik, Pudak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Akses ke jalan ini cukup sulit karena jalan masih berbentuk makadam tapi masih bisa dilalui kendaraan roda dua.

Bagi kalian yang ingin datang kesini usahakan jangan waktu musim hujan sebab jalanan menjadi licin. Jangan lupa untuk membawa peralatan yang dibutuhkan seperti makanan maupun jaket karena tempat ini cukup dingin. Bisa dilihat lokasi masih hijau yang dapat menyejukkan pandangan serta dapat menghilangkan stres.

Itu tadi 5 destinasi wisata yang ada di Ponorogo, sebenarnya masih banyak Tempat-tempat wisata yang indah di kota ini. Jika kalian hobi travelling bisa mampir ke Ponorogo untuk mengunjungi lokasi tersebut setelah pandemi usai.

Penulis: Dilawati, campus citizen journalist, mahasiswi UIN Tulungagung