Sukses

BPS: Ekspor Jatim Naik 10,5 Persen di Desember 2020

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengatakan, peningkatan ini disebabkan terjadinya peningkatan kinerja ekspor sektor migas maupun nonmigas.

Liputan6.com, Surabaya - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat ekspor pada Desember 2020 meningkat 10,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 1,61 miliar dolar AS menjadi 1,78 miliar dolar AS.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengatakan, peningkatan ini disebabkan terjadinya peningkatan kinerja ekspor sektor migas maupun nonmigas.

Ia mengatakan, ekspor sektor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 5,97 persen, yaitu dari 1,44 miliar dolar AS menjadi 1,52 miliar dolar AS, atau menyumbang sebesar 85,57 persen dari total ekspor bulan ini. Untuk kinerja ekspor sektor migas pada Desember 2020 meningkat sebesar 49,06 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya, dari 172,45 juta dolar AS menjadi 257,06 juta dolar AS.

"Peranan ekspor sektor migas menyumbang 14,43 persen total ekspor Jawa Timur pada Desember 2020," kata Dadang seperti dikutip dari Antara, Surabaya, Sabtu (16/1/2021).

Sementara itu, golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar 170,80 juta dolar AS, atau meningkat 29,87 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 131,51 juta dolar AS.

"Golongan ini berkontribusi sebesar 11,20 persen pada total ekspor nonmigas Jatim pada Desember 2020, dan paling banyak diekspor ke Tiongkok dengan nilai 70,41 juta dolar AS," katanya.

Jika dilihat menurut negara tujuan utama ekspor nonmigas, Amerika Serikat adalah negara tujuan utama ekspor Jatim pada Desember 2020, disusul ke Tiongkok dan Jepang.

Sementara itu sepanjang Desember 2020, ekspor nonmigas Jawa Timur ke Amerika Serikat mencapai 235,53 juta dolar AS, ke Tiongkok dan Jepang berturut-turut sebesar 227,31 juta dolar AS dan 190,52 juta dolar AS.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Peningkatan Kinerja

Impor pun demikian, pada Desember 2020 meningkat sebesar 13,80 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 1,78 miliar dolar AS menjadi 2,03 miliar dolar AS, yang disebabkan kinerja impor Jawa Timur, baik dari sektor migas maupun nonmigas yang sama-sama mengalami peningkatan.

Dari nilai itu, tercatat neraca perdagangan Jatim selama Desember 2020 mengalami defisit sebesar 248,83 juta dolar AS, dan secara kumulatif Januari - Desember 2020, neraca perdagangan Jawa Timur masih mengalami defisit sebesar 768,65 juta dolar AS.