Liputan6.com, Surabaya- Petrokimia Gresik meminta petani untuk melakukan pemumpukan berimbang. Alasan Petrokimia Gresik adalahuntuk memperbaiki kondisi tanah demi keberlanjutan pertanian dan penggunaan pupuk yang efisien.
Berdasarkan data Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) 2018, sekitar 70 persen dari delapan juta hektare lahan sawah di Indonesia kurang sehat.
“Artinya, ada lima juta hektare lahan sawah memiliki kandungan bahan organik yang rendah,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, seperti yang dikutip dari Antara, Sabtu (16/1/2021).
Advertisement
Baca Juga
Ia mengungkapkan masih banyak petani menggunakan pupuk urea berlebihan, yakni lebih dari 400 kilogram per hektare sawah. Padahal pemupukan urea berlebihan bisa menjadikan tanaman rentan terserang hama atau penyakit.
Ia mengatakan rekomendasi penggunaan pupuk berimbang menggunakan pupuk organik Petrorganik. Teknisnya, menerapkan formula 5:3:2, yakni 500 kilogram Petrorganik, 300 kilogram NPK Phonska, dan 200 kilogram Urea untuk satu hektare lahan sawah.
Menurut Direktur Utama Petrokimia Gresik ini pemupukan berimbang telah dicoba di berbagai daerah dan bisa meningkatkan produktivitas sampai dua ton gabah kering per hektare sawah.